Perpustakaan ‘Zaman Now’ ala Purwakarta, Digitalisasi Koleksi Buku

Perpustakaan ‘Zaman Now’ ala Purwakarta, Digitalisasi Koleksi Buku

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta memiliki inovasi untuk tumbuh kembang dunia literasi di Indonesia. Fasilitas pelayanan publik berupa perpustakaan segera dikemas dalam bentuk digital.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Nina Meinawati menjelaskan tampilan koleksi buku dalam perpustakaan tersebut akan berbentuk digital. Gaya kekinian itu dipilih sebagai bentuk penyesuaian terhadap gaya hidup masyarakat.

“Pokoknya, nanti jadi perpustakaan ‘zaman now’. Semua fasilitas kami lengkapi, ada buku berbentuk digital sampai akses internet gratis untuk pengunjung,” kata Nina di ruang kerjanya. Tepatnya, di Museum Diorama Nusantara, Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Senin (24/9/2018) sore.

Menurut Nina, tahun lalu dirinya mencoba menterjemahkan gagasan Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Alhasil, sebentar lagi Purwakarta akan memiliki perpustakaan digital pertama di Jawa Barat bahkan di Indonesia.

Baca Juga  Enam Diantara Tempat Wisata Paling Indah di Daerah Jawa Barat

“Saya kira ini menjadi perpustakaan digital pertama di Jawa Barat bahkan Indonesia. Kami mulai awal tahun lalu sebenarnya. Saat itu, Kang Dedi masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Ini kita tinggal melanjutkan saja,” katanya.

Bangunan perpustakaan digital itu tepat berdiri di belakang Diorama Nusantara. Gedung tersebut kini telah selesai 100 persen. Sementara untuk pengisian konten, masih harus menunggu penyelesaian partisi yang kini baru mencapai 50 persen.

Nina sendiri belum merinci total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung tersebut.

“Tunggu beberapa waktu lagi, gak lama juga selesai,” ujarnya.

Secara teknis, pengunjung nantinya bisa mengakses buku digital secara online maupun offline. Proses peminjaman buku pun dapat dilakukan melalui kedua cara tersebut.

Baca Juga  Hari Jadi Purwakarta Ditengah Pandemi Covid-19

Meskipun didominasi buku digital, namun pihak Dinas Arsip dan Perpustakaan masih akan menyediakan buku berbentuk konvensional. Hal ini dilakukan demi menjaga nilai esensi dari sebuah perpustakaan.

“Online dan offline kita jalan semua nantinya. Untuk online, nanti ada software khusus e-Library. Kita sudah mengajak kerjasama beberapa penerbit kenamaan untuk menyediakan konten buku baik digital maupun konvensional,” paparnya.

Selesai Akhir Tahun, Ratusan Ribu Judul Buku

Secara kedinasan, pihaknya menargetkan seluruh proses pembangunan akan selesai akhir Tahun 2018. Sehingga, Tahun 2019 masyarakat Purwakarta sudah dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada di dalamnya.

Pihaknya mengajak para pegiat literasi untuk berkunjung ke perpustakaan tersebut. Nina berjanji memanjakan mereka dengan ratusan ribu judul buku.

Baca Juga  Kembangkan Ekonomi Pariwisata, Pemkab Dorong Keterlibatan Masyarakat

“Rincian bukunya, untuk yang digital nanti ada 600 judul dengan jumlah 3 ribu eksemplar. Digitalisasinya kita sambil berjalan saja dengan kerjasama bersama penerbit itu. Kemudian, untuk buku konvensional, ada 25 ribu judul buku dengan jumlah 37 ribu eksemplar,” bebernya.

Target kunjungan pun sudah ditetapkan dengan membandingkan tingkat kunjungan ke museum digital. Untuk Tahun 2017, terdapat 523 ribu pengunjung ke berbagai diorama di Purwakarta. Yakni, Diorama Panyawangan, Diorama Nusantara, Diorama Indung dan Galeri Wayang.

Nina mengatakan, dirinya membidik 90 persen dari jumlah pengunjung tersebut akan mengunjungi perpustakaan digital di tahun pertama.

“Nanti kita klasifikasi, pengunjung anak, remaja dan dewasa. Ada wall digital untuk masing-masing pengunjung, tapi tidak untuk saya bocorkan,” katanya.(rls/dik)