Dampak Positif Jatiluhur Jazz Festival

Foto : Kemeriahan 1st International Jatiluhur Jazz Festival (IJJF) 2019 | Dokumentasi Instagram Falconmusic

PURWAKARTA, headlinejabar.com

1st International Jatiluhur Jazz Festival (IJJF) 2019, berlangsung sejak Sabtu (30/11/2019) dan Minggu (1/12/2019). IJJF 2019 memiliki dampak positif terhadap lingkungan sekitar.

Secara langsung, IJJF 2019 yang perdana digelar merangsang omset pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bahkan para pegadang kuliner sekitaran tempat dilaksanakannya IJJF meraup omset sama halnya sewaktu libur lebaran.

Dirasakan salah satu pemilik kios di Blok O, Risdiyanto (29) lokasinya tak jauh dari Pelabuhan Biru, Waduk Jatiluhur. Warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur itu sudah belasan tahun membuka kios berjualan di kawasan wisata Jatiluhur bersama sang kakak.

“Saya buka kios bareng kakak sudah sejak 2012 lalu,” katanya.

Namun demikian, ada sejumlah permintaan dari Yanto, begitu ia biasa disapa kepada pihak pengelola kawasan wisata Danau Jatiluhur, dalam hal ini Jasa Tirta II.

Pengelola diminta menertibkan pedagang asongan dadakan yang sering marak jika ada acara-acara tertentu. Pasalnya, para pedagang yang memiliki kios merasa dirugikan dengan keberadaan para pedagang asongan, khususnya makanan.

Baca Juga  5,2 Juta Wisatawan Kunjungi Kota Bogor

“Ya kalau kita kan sewa tempat, setahun hampir tiga juta rupiah, belum lagi yang lain-lainnya,” tuturnya.

Selain itu, ia juga sering mendapatkan keluhan dari para pengunjung terkait harga tarif masuk kawasan wisata yang dianggap terlalu mahal.

“Kalo bisa tarif masuk di pintu utama kawasan wisata ditinjau kembali. Pengunjung suka ngeluh katanya kemahalan. Untuk dua pengunjung yang menggunakan motor ditarik karcis masuk sebesar 60 ribu rupiah,” demikian Risdiyanto. 

Salah seorang pengunjung, Ali Novel, nampak happy menikmati sajian musik diatas panggung yang buat panitia di bibir danau Jatiluhur, tepatnya di Pelabuhan Biru.

“Luar biasa yah, pentas musik ini merupakan sebuah kehormatan bagi Kabupaten Purwakarta dan warganya. Apalagi ada dua kelompok musik lokal (dari Purwakarta) yang pentas dalam acara ini,” kata Novel, sambil terlihat goyang badan tipis-tipis menikmati alunan musik.

Dia juga berharap acara ini bisa menjadi agenda rutin dari pengelola dalam hal ini Jasa Tirta II dan lebih banyak lagi melibatkan musisi-musisi lokal.

“Tinggal sarana jalan atau pelataran di sekitaran panggung yang mungkin diperbaiki lagi, biar gak becek kalau hujan,” tuturnya.

Baca Juga  Inventarisasi Cagar Budaya Purwakarta

Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer mengatakan, pemilihan kawasan wisata Waduk Jatiluhur, sebagai lokasi acara IJJF 2019 dianggap sudah tepat. Karena pihak Jasa Tirta II telah bekerja keras menata dan menjaga kebersihan Waduk Jatiluhur agar dapat dinikmati keindahan alamnya.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga sungai dan danau, karena air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik saat ini maupun masa yang akan datang.

Saat ini, Jasa Tirta II sedang dalam proses transformasi perusahaan dalam aspek seperti People and Organization Development dengan optimalisasi Human Capital, Business Process Optimization dengan beberapa lini bisnis antara lain energi, lahan dan properti, eco-tourism, education dengan Water and Power Center, ICT (information communicationtechnology), New Business Areas and Asset Optimization.

“Untuk mewujudkan strategi tersebut, Jasa Tirta II membutuhkan regulatory transformation sehingga dapat optimal dalam pengelolaan sumber daya yang ada untuk kepentingan negara,” ujarnya.

Menurutnya, acara IJJF juga menjadi sarana untuk menikmati keindahan alam Waduk Jatiluhur sekaligus sebagai sarana mempromosikan pariwisata di Jatiluhur.

Baca Juga  Bersatu Menggeliatkan Pariwisata-Ekonomi Kreatif saat Pandemi Covid-19

The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019 merupakan kolaborasi musik dari beberapa genre dengan sentuhan jazz, yang akan menampilkan artis dan musisi nasional dan musisi internasional.

Selain itu, festival ini juga menampilkan band-band dari Jawa Barat terutama dari Purwakarta. Dengan mengusung tema; Green Water and Life, event ini menjadi bagian dari kampanye untuk menjaga lingkungan dan air bagi kehidupan.

Polres Purwakarta turut serta mendukung suksesi acara IJJF 2019 dengan menerjunkan ratusa personel pengamanan.
150 personel kepolisian gabungan dari Polsek di lingkungan Polres Purwakarta mengamankan pelaksanaan IJJF 2019.

“150 personel gabungan kami turunkan dalam mengamankan kegiatan ini,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius yang turut hadir dalam pembukaan The 1st International Jatiluhur Jazz Festival, Sabtu (30/11/2019) malam.

Matrius mengatakan pengamanan dilakukan guna memberikan rasa aman kepada pengunjung, dan tentunya agar pelaksanaan event yang digelar selama dua hari ini bisa berjalan aman dan sukses.

“Kita menurunkan petugas baik yang berpakaian dinas dan petugas kepolisian yang berpakaian sipil agar lebih bisa berbaur dengan penonton yang hadir,” katanya.(dik)