Seperti Ini Kondisi Hidup Keluarga Pencipta Lagu Halo Halo Bandung
Foto : Anak semata wayang Alhamarhum Ismail Marzuki pencipta lagu nasional Halo Halo Bandung bernama Rachmi Aziyah (66) hidup dalam kondisi kurang beruntung.(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Alhamarhum Ismail Marzuki pencipta lagu nasional Halo Halo Bandung dan karya monumental lain ternyata memiliki anak semata wayang bernama Rachmi Aziyah (66). Karya-karya besar yang dilahirkan ternyata tidak berbanding lurus dengan kehidupan keluarganya kini. Rachmi begitu dia disapa, terpaksa harus menyambung hidup dengan cara berjualan es di depan rumah kontrakannya di Perum Bappenas Kecamatan Sawangan Kota Depok, Jawa Barat.
Saat ditemui di kediamannya tersebut hari ini Jumat (12/8/2016), wanita beranak empat ini menceritakan kisah hidup selepas ayahandanya (Ismail Marzuki) meninggal. Dengan raut haru, Rachmi mengatakan dirinya beserta Ibundanya Euis Zuraedah terpaksa menjual barang-barang peninggalan sang Ayah hanya sebatas untuk mengontrak rumah dan biaya hidup sehari-hari.
“Sebelum kesini kami tinggal di Pondok Labu, Jakarta. Kemudian, terpaksa pindah karena biaya kontrak rumah disana mahal. Sejak 21 tahun lalu kami pindah kesini karena kontrakan rumahnya murah, dulu itu Rp500 ribu per tahun, semakin kesini ternyata semakin mahal juga, sekarang itu Rp6,5 Juta per bulan,” tutur Rachmi sambil tertunduk.
Wanita yang fasih berbahasa Sunda tersebut juga menceritakan kisahnya berjualan es di depan rumahnya kini, demi membayar biaya kontrakan rumah dan kebutuhan makan sehari-hari dirinya mengaku terpaksa berjualan di depan rumah. Selain, mendapatkan penghasilan dari hasil berjualan es, Rachmi pun menuturkan kadang-kadang mendapatkan royalti dari para musisi yang menggubah kembali aransemen lagu-lagu milik ayahnya.
“Untuk sehari-hari ya jualan es Pak, kadang dapat tambahan dari beberapa lagu karya bapak saya yang diaransemen ulang oleh musisi dalam negeri,” ungkap Rachmi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyaksikan sendiri betapa getir kehidupan keluarga musisi yang melahirkan masterpiece berupa lagu ‘Gugur Bunga’ tersebut. Dedi sengaja datang ke kediaman keluarga Almarhum Ismail Marzuki untuk mengantarkan undangan sebagai penerima anugerah budaya Purwakarta Tahun 2016 kepada almarhum.
“Kita ini mengenal Indonesia dari lagu-lagu Pak Ismail Marzuki, alamnya yang indah, bangsanya yang besar dan kuat. Artinya Pak Ismail Marzuki ini memberikan spirit bagi kita sebagai sebuah bangsa. Seluruh anak bangsa harus mengapresiasi karya-karya beliau,” kata Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut.
Lebih lanjut Dedi menjelaskan bahwa anugerah budaya yang akan dihelat di Kabupaten yang dia pimpin merupakan bentuk apresiasi karya-karya budaya anak bangsa. Acara ini sengaja dia gelar setiap tahun agar anak-anak muda mampu mengikuti jejak para pendahulunya yang konsisten menghargai dan mengamalkan nilai-nilai kebudayaan.
“Acara kami rutin setiap tahun, Tahun 2015 kemarin kami berikan penghargaan kepada Dalang Asep Sunandar Sunarya dan R. Hidayat Suryalaga,” pungkas Dedi yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut.(*)
Editor : Dicky Zulkifly