“Di hari-hari tertentu saya akan merindukann semua itu. Saya kecil di Purwakarta, menjadi saksi bagaimana daerah ini saat tahun 70-an. Kondisi Situ Buleud seperti apa. Ketika dibersihkan, ada apa di bawah situ itu. Kenapa saat ini dipagar. Ini adalah rahasia yang harus dijawab oleh masyarakat Purwakarta. Dengan cara merawat semuanya,” demikian kata-kata ini disampaikan Ruslan, saat ditanya hal apa yang ingin dipersembahkan untuk Purwakarta di akhir masa jabatannya.
Sebagaimana diketahui, karir Kang Ruslan sebagai pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta akan berakhir pada 2018 mendatang. Ia akan mengawali masa pensiun. Saat ditanya apa yang ingin dipersembahkan untuk Purwakarta di akhir masa jabatan? Kang Ruslan menjawab, ini bukan akhir.
“Di akhir jabatan, saya ingin merawat dan menjaga semuanya. Sebab, dalam kondisi tertentu saya mesti mengambil tindakan tanpa melihat itu bagian siapa. Melihat filosofi yang tadi, prok, prek, prak. Dalam pengabdian tidak ada istilah betah atau bosan,” terang Kang Ruslan.
Termasuk Kang Ruslan meyakinkan, jika dalam sebuah pembangunan daerah tidak ada batas akhir dan target maksimal. Pasti dan selalu akan kuno, selama matahari terbit dan zaman berganti.
“Pembangunan akan terus dilakukan, akan terus diperbaharui. Terus seperti itu. Ini hanya awal, dan diteruskan oleh generasi yang akan datang, terus berbuat,” papar dia.