Kunjungi Gua Hira, Kang Dedi Raih Tiga Refleksi Perjuangan Rasul
PURWAKARTA, headlinejabar.com
“Sistematika ajaran Islam itu berawal dari sini, diturunkan melalui Surat al-‘Alaq,” singkat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat merefleksikan Gua Hira, tempat ber-tahannuts (kontemplasi) perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus tempat Rasulullah menerima wahyu pertama.
Kang Dedi, begitu sapaan karib pelopor penggunaan ikat Sunda dalam acara resmi ini, tengah melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Mekkah bersama keluarga dan para guru yang ia bawa serta. Detik-detik terakhir menjelang kepulangan ke tanah air, digunakan oleh orang nomor satu di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini, untuk berkunjung ke tempat-tempat bersejarah peradaban Islam.
Kang Dedi tiba di Gua Hira pada Rabu (17/5/2017). Ia mengaku merasakan refleksi nyata dari perjuangan nabi dan rasul terakhir itu dalam membangun peradaban Islam.
Foto : Potret Kang Dedi Mulyadi saat mengunjungi Gua Hira di detik terakhir menjelang kepulangannya ke tanah air pasca ia melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Mekkah.
Untuk mencapai gua yang hanya bisa digunakan untuk satu orang tersebut, dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam mendaki jalan dengan kontur perbukitan di bukit yang dikenal dengan nama Jabal Nuur itu.
Kang Dedi mengatakan paling tidak mendapatkan tiga hikmah yang dia petik saat menjalani perenungan di dalam gua tersebut. Ia berujar, Gua Hira merupakan tempat yang menjadi awal dari sistematika ajaran Islam. Karena fakta sejarah mengatakan, di tempat inilah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama berupa Surat al-‘Alaq ayat 1-5.
Foto : Potret Kang Dedi Mulyadi saat mengunjungi Gua Hira di detik terakhir menjelang kepulangannya ke tanah air pasca ia melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Mekkah.
Dedi yang berkunjung ke Gua Hira dengan mengenakan pakaian khas Sunda lengkap dengan iketnya itu pun menegaskan, turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW menjadi momentum kebangkitan ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
“Perintahnya iqra, bacalah. Ini perintah untuk menggali ilmu pengetahuan dengan metodologi membaca,” terang Dedi dikutip dari rilis yang diterima pada Kamis (18/5/2017).
Selain kedua hal tersebut, Gua Hira merupakan simbol perjuangan dan kerja keras manusia, dalam hal ini Nabi Muhammad SAW, untuk meraih petunjuk dari Allah SWT bagi umatnya.
Foto : Potret Kang Dedi Mulyadi saat mengunjungi Gua Hira di detik terakhir menjelang kepulangannya ke tanah air pasca ia melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Mekkah.
“Ini simbol perjuangan dari sosok manusia sempurna untuk mendapatkan petunjuk. Bagi yang rindu sosok Rasulullah SAW, silakan berkunjung ke sini,” pungkasnya.
Di depan Gua Hira, Dedi menjalankan shalat sunah dengan menghadap langsung ke Baitullah. Dari atas bukit Jabal Nuur ini, kilauan cahaya dari Masjidil Harom di Mekkah, nampak jelas terlihat.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY