Kiprah Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Bikin Publik Tercengang
Foto : Anne Ratna Mustika resmi menjabat sebagai Bupati Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Anne Ratna Mustika resmi menjabat sebagai Bupati Purwakarta setelah menjalani prosesi pelantikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia dan pasangannya, Aming akan menjabat sampai Tahun 2023 mendatang. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Gedung Merdeka, Kota Bandung, pada Kamis (20/9/2018).
Keponakan Mantan Bupati Purwakarta Bunyamin Dudih itu ternyata telah lama berkiprah di Purwakarta. Tak ayal, torehan kiprah tersebut membuat publik Kabupaten yang terkenal dengan Taman Air Mancur Sri Baduga itu tercengang.
Anne mulai mencoba peruntungannya dengan mengikuti ajang Mojang Purwakarta pada Tahun 1999. Tak sulit baginya untuk merebut juara pertama dalam ajang tersebut. Latar belakang sosialnya yang berasal dari desa di kawasan Cianjur Jawa Barat membuat dia akrab dengan kultur kesundaan.
Aspek tersebut merupakan faktor determinan yang menentukan penilaian dewan juri yang kebanyakan berasal dari kalangan budayawan.
“Maklum, saya mah kan dari desa. Jadi sudah biasa dengan uji ‘kaparigelan’ (keterampilan) di acara mojang. Alhamdulillah waktu itu juara satu,” kata Anne sebelum bertolak ke Bandung di kediamannya. Tepatnya, di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Kamis (20/9/2018) pagi.
Ciri khas sebagai gadis desa yang tersemat dalam diri Anne membuat suaminya, Dedi Mulyadi jatuh hati. Tak lama setelah menjuarai Mojang Purwakarta, Anne dipersunting Mantan Bupati Purwakarta tersebut. Suami Anne itu kini masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Anne turut mendampingi suaminya itu dalam berbagai jabatan yang pernah diemban. Di antaranya, Anggota DPRD Purwakarta, Wakil Bupati Purwakarta dan Bupati Purwakarta selama dua periode.
Kebersamaan tersebut dimanfaatkan oleh ibu dari Maula Akbar dan Yudhistira tersebut untuk menimba ilmu dan pengalaman. Alhasil, kini Anne meneruskan kiprah suaminya di Purwakarta.
“Sering ikut keliling melihat langsung keadaan masyarakat. Karena itu, saya jadi banyak belajar. Kini tiba masanya pelajaran itu saya aplikasikan dalam kebijakan di Purwakarta,” ujarnya.
Penggagas Galeri Menong
Selain berpengalaman sebagai Mojang Purwakarta, prestasi ciamik pernah ditorehkan Anne saat menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Purwakarta. Kerja sama institusi PKK dengan dinas terkait berhasil melahirkan Galeri Menong.
Galeri tersebut kini berdiri megah di Jalan Veteran, samping Markas Kepolisian Resort Purwakarta. Aneka hasil kerajinan dan kreativitas warga Purwakarta dijual dengan harga bersaing.
Berbagai produk tersebut di antaranya, menong, sate maranggi siap saji, keramik khas Plered dan produk ekonomi kerakyatan lainnya.
“Pun Lanceuk (panggilan istri kepada suami dalam bahasa sunda.red) gencar dalam program pariwisata. Saat itu saya berpikir, pasti nih wisatawan ingin ada sentra oleh-oleh khas. Nah, tercetuslah konsep Galeri Menong,” tuturnya.
Anne berharap, massifnya perkembangan sektor pariwisata di Purwakarta mendatangkan berkah bagi masyarakat. Banyak destinasi wisata yang muncul saat Purwakarta dipimpin oleh Dedi Mulyadi. Dia melihat, fenomena ini sebagai peluang bagi industri kreatif.
“Galeri Menong itu ibarat wadah untuk produk industri kreatif warga Purwakarta. Peluangnya sangat besar karena setiap akhir pekan belasan ribu orang datang ke Purwakarta,” katanya.
Maksimalisasi potensi pariwisata itu sudah masuk ke dalam road map kebijakannya di Purwakarta. Dia berencana meningkatkan fungsi pariwisata dari sekedar hiburan gratis menjadi sumber bagi pendapatan daerah.
“Sampai hari ini untuk masuk ke tempat pariwisata seperti Air Mancur Sri Baduga itu gratis. Hiburan gratis, tetapi ada kegiatan ekonomi yang tumbuh di sekitarnya. Saya kira masih perlu dimaksimalkan lagi agar destinasi wisata bisa menyumbang pendapatan besar bagi APBD,” ucapnya.(rls/dik)