Ketahuilah, Musang Bukan Merupakan Hama yang Perlu Diberantas

Foto: Poermalin Regional Plered tengah berkumpul untuk menhenalkan musang kepada masyarakat.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Selama ini masyarakat masih menganggap bahwa musang, adalah hama bagi kehidupan manusia yang perlu diberantas keberadaannya.

Musang Lovers Indonesia (Poermalin) mencoba memperkenalkan musang kepada masyarakat, bukan merupakan hama pengganggu.

Menurut, Jejen jaenudin, Poermalin Regional Plered, jika dirawat dengan baik, musang bisa menjadi hewan peliharaan yang menggemaskan.

“Dari sifatnya sebenarnya musang gak jauh beda dengan kucing. Mereka sama-sama memiliki sifat manja dan senang dibelai,” ujarnya saatnya ditemui ditengah sela kegiatannya, Rabu (6/3/2019).

Pria yang akrab disapa Ejen, mengaku mulai jatuh cinta dengan hewan noturnal ini sejak beberapa tahun lalu. Dari situ, ia mulai mencari tahu soal musang melalui internet.

Baca Juga  Dengan Semangat Dies Natalis UPI dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan di Indonesia

“Saya sempat kaget ternyata musang ini hewan asli Indonesia. Jenisnya juga banyak dan ada beberapa yang memiliki keunikan tersendiri,” kata pria berusia 27 tahun ini.

Lanjut dia, salah satunya adalah musang Jawa yang memiliki bau khas seperti pandan, bahkan sebagian ada yang memanggilnya musang pandan karena kekhasan baunya. Musang Jawa inilah yang biasanya dimanfaatkan para petani kopi untuk membuat kopi luwak.

Selain Musang Jawa, Ejen juga mengenalkan beberapa jenis musang yang dimiliki Poermalin Regional Plered di antaranya anggota ada musang pandan, musang akar bahkan ada juga Otter atau orang sunda menyebutnya sero.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Lunasi Biaya Kepulangan TKI Overstayer di Jeddah Arab Saudi

“Walau terkenal sering memangsa ayam, rupanya musang bukanlah hewan karnivora melainkan hewan omnivora. Jika hidup dia alam liar, musang biasa memakan buah-buahan,” jelasnya.

Itulah mengapa Ejen lebih memelihara musang karena dianggap sebagai hewan peliharaan yang tidak rewel.musang adalah hewan eksotis

“Tapi tujuan utamanya bukan untuk dieksploitasi. Misi kami mengedukasi kepada masyarakat bahwa musang bukanlah hama bagi manusia,” kata dia.

Ejen mengaku bahwa komunitas Poermalin yang ketuai Cecep Mulyadi ini di berisi orang-orang yang cinta dan peduli kepada musang.

Baca Juga  Ini Cara Baru Menikmati Minggu Pagi di Purwakarta

“Kami bukan komunitas yang nyambi jual-beli musang. Tapi kalau ada yang tertarik ingin ikut memelihara bisa kami rekomendasikan penjual yang memang terpercaya,” ujarnya.

Ia menyarankan bagi yang ingin memilih musang sebagai hewan peliharaan disarankan yang masih berusia 3-5 bulan, karena dianggap mudah untuk dijinakkan.

“Musang bukanlah binatang yang kotor, dan bulu-bulunyapun tidak mudah rontok, seperti binatang peliharaan lainnya. Selain memelihara musang, tapi kami juga menjalin silaturahmi. Moal wawuh mun teu aya careuh, tambah rencang tambah dulur,” pungkasnya.(dik)