PURWAKARTA, headlinejabar.com 

“Siapapun yang ingin menjadi pemimpin, baik laki-laki atapun permpuan, itu sah-sah saja. Dan, itu sudah ada di dalam undang-undangnya,” 

demikian kata yang keluar dari sosok figur perempun di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Anne Ratna Mustika saat diwawancara headlinejabar.com di Bale Citra Resmi Purwakarta, Senin (25/4/2016) baru-baru ini

Mantan mojang Purwakarta kelahiran Pandeglang, Banten ini memandang posisinya sama antara laki-laki maupun perempuan ihwal kepemimpinan sebagaimana undang-undang yang berlaku di republik. Artinya, kata keponakan mantan Bupati Purwakarta periode 1993-2003 Bunyamin Dudih ini laki-laki dan perempuan punya hak yang sama untuk memilih dan dipilih.

“Laki-laki dan perempuan berhak memilih dan dipilih. Kalau kami masih punya suami, dan kami sudah bertekad untuk mengabdi mendapingi suami. Termasuk tetap fokus membimbing anak-anak, sebagai kewajiban yang tak bisa ditinggalkan,” terang Anne.

Selama mendampingi suami, dalam hal ini Dedi Mulyadi yang sudah lama melintang di dunia pemerintahan Purwakarta, Anne turut mengapresiasi posisi masyarakat yang sudah memberikan kepercayaan berlebih.

“Karena saya sebagai istri dari suami, segala sesuatunya harus berdasarkan izin suami. Karena ini juga diajarkan dalam faham agama yang saya pegang,” kata Anne.

Sejauh ini Anne dikenal masyarakat sebagai sosok perempuan bersahaja, keibuan, sabar dan cerdas. Saat ini Anne menjabat selaku Ketua Penggerak organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Purwakarta, Ketua Kwarcab Pramuka Purwakarta dan aktif di beberapa organisasi yang lain.

Anne mendoakan suamiya untuk terus berkarir lebih tinggi. Termasuk ia berharap keluarganya mendapat keberkahan berlebih.

“Mudah-mudahan suami kami bisa sukes dan berkarir lebih jauh. Biarkan kami istri dengan anak-anak dan menjaganya,” papar Anne.

Anne sejauh ini selalu percaya pada kata hatinya, jika suaminya itu merupakan sosok terbaik. Berkat pendampingan dan kepercayaannya itu, Dedi Mulyadi sukses menjabat Bupati Purwakarta selama dua periode.