Kantor Desa Tajursindang Purwakarta Lebih Mirip Hotel Berbintang

Foto : Bangunan megah ini merupakan kantor Desa Tajursindang di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Siapa mengira jika gedung ini merupakan kantor pemerintahan desa. Dilihat dari kemegahan eksteriornya, gedung tempat berkantornya kepala desa dan aparatur lebih mirip dengan hotel berbintang.

Lebih jelasnya, bangunan megah ini merupakan kantor Desa Tajursindang di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, sejak lama membuat sebuah program yang berkaitan dengan pengembangan pembangunan di wilayah pedesaan. Dalam hal ini, sebuah desa didorong untuk bisa lebih mandiri. Program tersebut, tertuang dalam peraturan bupati (Perbup) tentang Desa Berbudaya.

Sejak program tersebut digulirkan, seluruh kepala desa (Kades) seperti berlomba-lomba untuk melakukan pembenahan di wilayah masing-masing. Mereka dituntut untuk lebih berinovasi, dari mulai penataan fasilitas umum, pengembangan potensi unggulan di bidang agro bisnis dan pariwisata, hingga penataan kantor desanya menjadi lebih beradab.

Baca Juga  Berharap Pramuka jadi Magnet Kaum Muda

Berbicara soal penataan kantor desa, di wilayah Kecamatan Sukatani ada seorang Kades yang berhasil membuat perwajahan perkantorannya layaknya hotel berbintang. Padahal, daerah tersebut merupakan wilayah pegunungan yang sangat jauh dari ingar-bingar kehidupan kota.

Mungkin tak ada yang menyangka, jika bangunan megah dua lantai di tengah pegunungan itu merupakan kantor desa. Pasalnya, bangunan mewah itu tak sedikitpun menyerupai sebuah perkantoran.

Adalah Aming (38), sang inovator pembangunan gedung perkantoran tersebut. Dirinya, tak lain merupakan kepala Desa Tajursindang, Kecamatan Sukatani. Inovasi pria berperawakan kekar ini patut diacungi jempol. Karena, dirinya berhasil mengubah suasana perkantorannya lebih beradab.

Inovasi yang dilakukannya itu bukan tanpa alasan. Menurut dia, kantor desa merupakan rumah kedua bagi warga. Makanya, selain pelayanan yang diberikan harus maksimal, bangunannya pun harus ditata lebih indah supaya warga merasa nyaman saat berkunjung.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Lunasi Biaya Kepulangan TKI Overstayer di Jeddah Arab Saudi

“Ini merupakan rumah warga. Yang namanya tempat singgah, ya harus dibuat senyaman mungkin,” ujar pria yang juga merupakan kontraktor ini, Minggu (18/12/2016).

Dia menjelaskan, pihaknya sengaja membuat desain bangunan dan interior kantornya ini berbeda dari yang lain. Karena, dalam hal ini dirinya hanya berharap, warga bisa merasa nyaman saat mendapatkan pelayanan dari petugas desa.

“Meskipun berada di wilayah perkampungan, kami ingin kantor kami terlihat lebih berkelas,” seloroh dia.

Adapun anggaran yang digunakan dalam pembangunan gedung perkantorannya ini, dia menambahkan, yakni bersumber dari APBD melalui dana bantaun keuangan desa. Selain itu, sebagian lainnya merupakan swadaya dari masyarakat di desanya.

Baca Juga  Motor Dinas Polisi Disulap Jadi Perpustakaan Keliling di Sumedang

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi sejak lama telah menyerukan soal aturan budaya desa. Dalam hal ini, pemkab mengarahkan desa yang ada menjadi wilayah yang mandiri. Jadi, dalam hal tata kelola lingkungan sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah desa.

Menurut dia, desa mandiri merupakan wilayah yang masih mengusung konsep kebudayaan yang bernilai estetis. Misalnya, dalam hal pembangunan desanya, dalam hal pembangunan gedung perkantoran pemerintah dan fasilitas umum lainnya. Kemudian, sifat gotong royong masyarakatnya yang sangat tinggi.

“Desa merupakan pencerminan hati manusia. Untuk itu, segala bentuk yang menjadi karakter masyarakat desa harus dipertahankan. Dalam hal ini, Negara harus merumuskan supaya desa ini menjadi sebuah kekuatan bangsa,” ujar Dedi singkat.

Editor : Dicky Zulkifly