40 Tahun Mengabdi, Ruslan Subanda Purnabakti dari Birokrasi Purwakarta
Foto : Ruslan Subanda
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Birokrat Senior Ruslan Subanda resmi purnabakti (mencapai batas usia pensiun) per tanggal 31 Desember 2018. Ruslan pensiun di jabatan terakhirnya sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Ruslan pensiun di usia 60 tahun 2 bulan. Dan memiliki masa kerja di Pemkab Purwakarta selama 40 tahun 2 bulan. Ruslan sendiri meniti karir di dunia birorkrasi sejak usia 20 tahun.
“Segala sesuatu dilakukan harus dengan dasar ketulusan hati,” kata Ruslan saat berbincang dengan headlinejabar.com di kediamannya Komplek Perum Permata, Senin (31/12/2018).
Ruslan memiliki harapan panjang mengenai masa depan birokrasi di Purwakarta. Harapannya, birokrasi dan aparatur sipil negara (ASN) merupakan satu kesatuan yang utuh. Fondasinya dua perangkat penting pemerintahan ini harus terus bekerja berdasarkan aturan-aturan berlaku.
“Harus terus selalu membantu visi misi bupati. Karena pada hakikatnya, kerja kita berdasar pada yang punya visi misi,” ucap Ruslan.
Ruslan meyakini betul jika visi misi kepala daerah hanya bisa dijabarkan oleh perangkat ASN. Tentu, jika berbicara kepuasan tentang birokrasi Purwakarta tidak akan pernah ada.
“Karena dinamika organisasi akan terus berkembang seiring zaman. Apalagi organisasi sekelas pemerintahan yang selalu tumbuh, berkembang,” kata dia.
Kalau hari ini mungkin aturannya seperti ini, ke depan mungkin akan lebih kompleks. Maksudnya, ASN dan birokrasi harus disiapkan tentang bagaimana caranya manajemen pegawai dengan sistem yang lebih efektif dan efisien.
Simak : Profil Lengkap Birokrat Senior Ruslan Subanda
“Bisakah organisasi pemerintahan kita berjalan hanya dengan sedikit pegawai? Dengan pegawai yang kaya akan fungsi bahkan memliki kelebihan multifungsi dan multi talenya. Saya yakini sistem seperti ini akan berlaku di masa mendatang,” kata dia.
Kepada calon PNS yang gugur, Ruslan berpesan, jangan patah arang apalagi bagi yang muda. Masih banyak kesempatan. “Kalaupun tidak kesampaian menjadi PNS. Masih banyak cara dan tempat untuk mengabdikan diri kepada negara ini,” ujar dia.
Tentu saja dengan purnabakti ini bukan berarti harus berhenti berkarya. Bahkan akan berekspresi secara leluasa. Menurut dia, tetap akan membantu pemerintah melalui sektor-sektor yang lain.
“Dan tak ketinggalan open bidding atau lelang jabatan harus dilakukan secara terbuka dan profesional. Dan potensi ASN di Purwakarta harus terserap,” ujarnya.(dik)