ZeinJo dan Tritangtu Purwakarta Istimewa

Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta Om Zein dan Abang Ijo resmi mendaftar ke KPU setempat pada Rabu, 28 Agustus 2024.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta, Kang Saepul Bahri Binzein atau Om Zein dan Abang Ijo Hapidin (Zein-Jo) berencana mewujudkan Tritangtu Purwakarta Istimewa yakni Tata Ruang Wilayah, Konektivitas Desa-Kota, dan Pembangunan SDM sebagai visi tunggal untuk kesejahteraan dan mengistimewakan masyarakat Purwakarta.

Pasangan Zein-Jo sendiri diusung oleh tiga partai politik yakni, Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Hanura yang tergabung dalam Koalisi Purwakarta Istimewa.

Saat sesi konferensi pers, Calon Bupati Purwakarta, Om Zein menyampaikan visi strategis untuk mewujudkan Tritangtu Purwakarta Istimewa yaitu sebuah konsep yang mengedepankan pada inklusifitas pembangunan melalui perbaikan infrastruktur dasar masyarakat.

“Yang pertama dilakukan adalah pembangunan dan perbaikan kebutuhan dasar masyarakat selain infrastruktur tentunya, karena kebutuhan dasar masyarakat kita itukan mulai dari ekonomi, pendidikan dan kesehatan, itu menjadi skala prioritas kami,” kata Om Zein, Rabu (28/8/2024).

Dalam beberapa kesempatan Om Zein juga kerap menyapaikan bahwa pembangunan Purwakarta harus memiliki filosofi yang kuat untuk memastikan ada pondasi yang ajeg untuk pembangunan.

Baca Juga  Dedi Mulyadi: Golkar Harus Tiru Jokowi Dalam Hal Perekrutan

Melalui Tritangtu Purwakarta Istimewa maka diperoleh kesempurnaan pembangunan yang menjadi kelanjutan dari program yang pernah dijalankan Kang Dedi Mulyadi semasa menjabat Bupati Purwakarta.

“Sehingga kami sering mengatakan kemana-mana, Tritangtu Purwakarta Istimewa itu terjemahan dan ringkasan dari Salapan Lengkah Ngawangun Nagri Raharja yang dulu pernah digagas oleh Kang Dedi Mulyadi, sehingga kita ringkas menjadi Tritangtu Purwakarta Istimewa,” papar Om Zein.

Trtitangtu Purwakarta Istimewa sendiri merupakan falsafah masyarakat Sunda yang merupakan tiga kepastian tuntutan hidup.

Yaitu adanya keselarasan pembangunan dengan alam dan manusia utamanya masyarakat Purwakarta.

Tritangtu juga dalam hal lain memiliki kesamaan seperti, Silh Asah, Silih Asuh dan Silih Asih, atau adanya kesesuaian antara tekad, ucapan dan perbuatan, dan adanya kesamaan naluri, nurani dan nalar.

“Tritangtu pertama yaitu, menyempurnakan tata ruang Purwakarta, karena tata ruang ini sering menjadi polemik. Nanti akan kita sempurnakan agar jelas, agar nanti bertani dimana, berkebun dimana, beternak dimana, kalau kita mau investasi dimana, industry dimana, mau kerja dimana, mau usaha dimana, sehingga itu kita sempurnakan,” jelas Om Zein.

Baca Juga  Ini Dia Kandidat Ketua DPRD Purwakarta dari Partai Golkar

Selanjutnya setelah tata ruang dibenahi maka dilanjutkan dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur dasar utamanya akses jalan penghubung antar kampung, jalan penghubung antar desa, jalan penghubung antar kecematan hingga jalan penghubung kabupaten.

“Kedua yaitu mengintegrasikan infrastruktur antara yang di kampung, yang di desa dengan yang di kota, ini untuk mengintegrasikan semuanya antara masyarakat yang di desa dan masyarakat yang di kota. Dan semua daerah menjadi prioritas, karena kita lihat Purwakarta ini kota kecil sebetulnya nggak sebesar kabupaten-kabupaten yang lain , kalau kota kecil mengintegrasikan kota satu dengan kota lain terlihat, sehingga semuanya akan menjadi skala prioritas tentu sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur,” paparnya.

Baca Juga  Dianggap Melanggar ADRT Partai, Oso Diberhentikan Dari Ketum Hanura

Trtitangtu yang ketiga yang menjadi prioritas pasangan Zein-Jo yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan SDM menjadi penting untuk memastikan masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan.

Berdasrkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purwakarta terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Purwakarta berada di peringkat 72,09. IPM sendiri adalah ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup.

“Ketiga pembangunan sumber daya manusia, dan pembangunan otonomi desa yang berbasis kultural ini tidak kalah pentingnya, karena harus seimbang antara pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia, karena kalau tidak seimbang itu akan sulit. Bangun jalan kalau ada uang bisa kita bangun, kalau sumber daya manusia kita ada uang belum tentu kita bisa bangun, sehingga ini akan menjadi prioritas yang kita sebut dengan Tritangtu Purwakarta Istimewa,” pungkas Om Zein.