Warga Purwakarta Kena Prank Kartu-Kartu Paslon, eLSDP: Lebih Efektif BPJS

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Salah seorang warga Kabupaten Purwakarta mengaku kena prank kartu-kartu pasangan calon (paslon) Pilkada serentak Purwakarta 2024.

Video klarifikasi warga Purwakarta yang tidak ingin namanya dipublish beredar di media sosial tiktok. Dalam video itu warga yang sedang di infuse dan memegang kartu salah satu paslon Pilkada serentak Purwakarta mengaku kartu paslon tidak bisa digunakan sama sekali.

Baca Juga  KPU Purwakarta Tak Bisa Percepat Proses PAW

“Klarifikasi saya dapat kartu ini untuk berobat dari salah satu paslon, katanya ini bisa dipakai untuk berobat ketika sakit, berobat gratis, ” kata warga Purwakarta yang diunggah di akun tiktok @si.emuh5, Senin (21/10/2024).

Tapi warga tersebut mengaku sangat kecewa lantaran kartu tersebut sama sekali tidak bisa dipakai untuk membiayai pengobatan dirinya.

Baca Juga  Ma'ruf Amin Apresiasi Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad

“Pas saya pakai ternyata ini tidak bisa digunakan, jadi saya merasa ini kena prank, ” katanya.

Wakil Direktur Eksekutif Lingkar Studi Demokrasi dan Pembangunan (LSDP) Purwakarta, Ilham Ruchiyat mengatakan penggunaan kartu-kartu paslon Pilkada tidak memberi asas manfaat sama sekali kecuali hanya untuk kepentingan elektoral dan pencitraan semata.

“Tidak efektif kartu-kartu tersebut, karena yang lebih efektif malah kartu BPJS yang diakui negara dan bisa dimanfaatkan untuk berobat dan santunan kematian,” papar Ilham.

Baca Juga  Tahapan Pilkada Purwakarta Dimulai Agustus 2017

Kalau niatnya baik untuk membantu warga, lebih efektif menggunakan kartu BPJS yang menjadi kartu tunggal untuk masyarakat.

“Kalau paslon-paslon keluarin kartu yang malah tidak manfaat kan warga kasihan dibohongi paslon. Terlebih kartu-kartu tersebut munculnya pas musim Pilkada saja,” pungkas Ilham.