Foto : Walikota Depok, Jawa Barat, Idris Abdul Shomad.ISTIMEWA

DEPOK, headlinejabar.com

Walikota Depok, Jawa Barat, Idris Abdul Shomad angkat bicara soal rumor politik, dirinya digadang-gadang akan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok. Idris belum menerima permintaan resmi dari Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Belum ada permohonan resmi kepada saya atas nama partai untuk menjadi pengurus DPD Golkar. Artinya, tidak menerima tawaran Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk memimpin DPD Partai Golkar Kota Depok,” kata Idris, Kamis (10/11/2016).

Dirinya mengaku belum menerima permohonan resmi dari partai berlambang pohon beringin itu. Sementara, banyak pihak yang berupaya menyudutkan melalui rumor manuver politik Idris.

Idris mengaku hanya ditawari secara informal oleh Dedi Mulyadi untuk memimpin Golkar di Depok. Namun, tawaran itu dilontarkan Dedi ketika Idris bertemu pada sebuah acara di Purwakarta beberapa waktu lalu.

“Ketika itu saya tidak jawab iya atau tidak, karena memang informal dan saya anggap tidak ada apa-apanya,” ucap Idris.

Selang beberapa hari, Dedi Mulyadi menghubunginya. Kemudian Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok sempat mau melakukan kunjungan silaturahmi kepada Idris, tapi batal. Artinya pertemuannya dengan pihak Golkar secara resmi belum pernah ada.

“Jadi hari ini sekali lagi saya tegaskan, saya menyampaikan ribuan terima kasih atas tawaran untuk jadi pengurus partai. Tapi Mohon maaf sebesar-besarnya saya belum bisa dan belum siap untuk menjadi pengurus partai apapun. Saya konsentrasi dulu di Pemerintah Kota Depok. Saya ingin mewujudkan janji kampanye saya mulai pada 2017,” ujar Idris.

Orang nomor satu di Kota Depok ini sempat kaget dengan isu yang beredar. Utamanya beberapa pemberitaan yang mengarah pada penggiringan dirinya sebagai kandidat terkuat Ketua Partai Golkar Depok.

Idris mengklarifikasi hal ini. Rencana kunjungan silturahmi dengan Golkar di Depok belum pernah dilakukan. “Saya belum pernah bertemu pengurus Partai Golkar, baik Plt atau siapapun. Yang ada adalah bupati hanya SMS saja,” tutup dia.

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly