Susah Air, Pemuda Golkar Cipongkor Semai Ratusan Ribu Tanaman Pohon
Foto : Pemuda Golkar Cipongkor Semai Ratusan Ribu Tanaman Pohon.
BANDUNG BARAT, headlinejabar.com
Pada saat musim kemarau, ketersediaan air yang cukup kerap jadi persoalan.
Masalah kekurangan air bukan hanya dirasakan masyarakat perkotaan, masyarakat desa juga demikian.
Kondisi ini salahsatunya diakibatkan lahan-lahan hijau dan sumber resapan air yang makin berkurang.
Prihatin dengan kondisi tersebut, sejumlah pemuda kader Golkar Cipongkor Kabupaten Bandung Barat bertekad untuk melakukan gerakan pengijauan dengan menyemai ratusan ribu tanaman pohon.
“Ini dilakukan secara mandiri. Bukan program pemerintah. Mudah-mudahan pada tahun ini tercapai paling tidak 100 ribuan bibit pohon. Dan nanti memasuki musim hujan mendatang sudah kita tanam di lahan atau bukit gundul. Siapa saja masyarakat yang membutuhkan akan kita kasih,” kata Andri Maulana Yusuf, Koordinator Kebun Bibit yang berlokasi di Kampung Pasir Malaka, Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Andri mengungkapkan jenis benih pohon yang disemai bermacam-macam. Ada tanaman buah-buahan, pohon keras, dan juga jenis-jenis pohon yang bisa melindungi mata air.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi kekeringan dan susah air di daerah kita,” ujar sarjana lulusan Uninus ini.
Inisiatif gerakan ini mendapat respon positif dari Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Golkar Edi Rusyandi.
“Ini langkah luar biasa dan positif dalam upaya mengatasi krisis air yang seringkali dirasakan oleh masyarakat terutama di musim kemarau. Tentu ini proses panjang dan membutuhkan waktu,” kata Edi.
Dirinya siap mendukung program yang digalang secara mandiri oleh kader-kader Golkar Cipongkor ini dan bisa dikembangkan di desa-desa yang lain.
“Kita dorong kader-kader muda yang siap di tiap desa membuat kebun bibit untuk bersama-sama menanam di lahan-lahan kritis dan gundul,” ujarnya.
Menurutnya, bergelut dibidang pertanian atau perkebunan bisa menjadi lahan meningkatkan taraf kehidupan bagi para pemuda desa jika diarahkan dengan pendampingan yang serius oleh pemerintah. Sehingga para pemuda ini tidak menggantungkan harapan masa depannya dengan bekerja di kota.
“Pendampingan keterampilan, teknologi tepat guna, akses informasi dan permodalan harus diperkuat. Agar bisa mengolah memaksimalkam potensi sumber daya yang ada bagi masa depan mereka”, kata pria yang juga Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat ini.(rls/dik)