Survei LSI Denny JA, ZeinJo Melesat 53,4 Persen Tinggalkan Pasangan Incumbent di Pilkada Purwakarta

Survei LSI Denny JA, ZeinJo Melesat 53,4 Persen Tinggalkan Pasangan Incumbent di Pilkada Purwakarta

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA menyebutkan elektabilitas Saepul Bahri Alias Om Zein melesat tinggi mengalahkan Ambu Anne.

Dari survei tiga bulan sebelumnya (Juni 2024), Om Zein yang masih 27,7% di bawah Anne Ratna Mustika dengan 32,7% kini melesat ke posisi 46,1%.

Sementara elektabilitas Anne Ratna yang sebelumnya memimpin Purwakarta mengalami terjun bebas ke posisi 29,3%. Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah menjelaskan, dalam simulasi pasangan pun, Om Zein-Abang Ijo unggul.

Baca Juga  Anne-Aming Resmi Daftar ke KPU Sebagai Cabup Cawabup

Dari survei tiga bulan sebelumnya (Juni 2024), Om Zein yang masih 27,7% di bawah Anne Ratna Mustika dengan 32,7%.

Kini melesat ke posisi 46,1%.
Sementara elektabilitas Anne Ratna yang sebelumnya memimpin Purwakarta mengalami terjun bebas ke posisi 29,3%.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah menjelaskan, dalam simulasi pasangan pun, Om Zein-Abang Ijo dengan elektabilitas 53,4%, meninggalkan jauh seluruh pasangan calon lainnya.

Baca Juga  Bawaslu Purwakarta Keluarkan Imbauan Resmi Kepada KPU Terkait Tahapan Pencalonan

Sementara pasangan Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan yang merosot ke 25,2%.

Sementara pasangan lainnya, Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian (15,2%), dan Zainal Arifin-Sona Maulida (4,1%).

“Dari data terbaru LSI Denny JA itu, saya harus sampaikan, jika tak ada tsunami politik, pasangan Om Zein-Abang Ijo yang potensial memenangkan kontestasi pada Pilkada Purwakarta November mendatang,” katanya.

Lebih lanjut Toto menyebut, peluang duet Om Zein-Abang Ijo ini sangat besar karena memiliki tren naik dari survei sebelumnya.

Baca Juga  Haji Aming Bakal Tuntaskan Sisa Pembangunan Rutilahu di Purwakarta

Sebaliknya, kompetitor utamanya, pasangan Anne Ratna-Budi Hermawan punya tren menurun. Dari pengalaman selama ini, calon yang memiliki elektabilitas dengan tren turun, biasanya akan terus menurun.

“Tidak mudah buat kandidat yang punya tren turun untuk rebound. Ini sama seperti terjadi pada Ganjar-Pranowo di Pilpres. Dari sebelumnya memimpin di atas Prabowo, tapi berikutnya turun dan terus menurun sampai ke 16%-an. Perlu kerja ekstra agar pasangan Anne Ratna-Budi bisa rebound,” ungkapnya.