Setelah Dilantik, Pengurus Golkar Majalengka Harus Cium Anak Yatim

Foto : Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik Pengurus DPD Golkar Kabupaten Majalengka di Kampung Pakandangan Desa Balida Kecamatan Dawuan Majalengka, Senin (10/10/2016).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik Pengurus DPD Golkar Kabupaten Majalengka di Kampung Pakandangan Desa Balida Kecamatan Dawuan Majalengka, Senin (10/10/2016).

Pelantikan berlangsung di Rumah Mak Resih (57) nenek yang sehari-hari mengurus seorang anak yatim bernama Alya (6) terpilih menjadi lokasi pelantikan.

Pemilihan lokasi pelantikan yang tidak lazim ini sengaja dilakukan untuk menegaskan Partai Golkar adalah partai rakyat bukan partai hotel. Ke depan, seluruh kegiatan partai harus difokuskan di tengah masyarakat bukan di gedung atau ball room mewah.

Baca Juga  Survei Kompas di Pilgub Jabar Deddy-Dedi 42,8 Persen, Rindu 39,9 Persen

“Kader Golkar harus tumbuh di tengah masyarakat, bukan tumbuh dari balik meja. Kalau Kader Golkar bertemu dengan anggota masyarakat, sapa mereka, tanya kesehariannya, ada tidak keluarganya yang sedang kesusahan, kemudian harus mau turun tangan untuk membantu menghilangkan keluh kesahnya,” tegas Dedi di depan seluruh pengurus dan kader.

Kepada Mak Resih (57) dan cucunya Alya (6), pria yang juga masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta untuk masa jabatan yang kedua ini memberikan bantuan untuk biaya hidup dan modal usaha.

Baca Juga  Ini Pesan Bupati Saat Memimpin HUT Damkar ke 100

Tak pelak, bantuan yang tidak disangka oleh Mak Resih ini membuat dirinya terharu. Mak Resih pun sempat menceritakan perjuangannya merawat sang cucu dalam kondisi tidak memiliki profesi tetap.

Alya, menurut Mak Resih sudah tidak memiliki orang tua karena ibunya, Iroh (18) meninggal tiga hari setelah melahirkannya karena pendarahan akibat operasi besar saat melahirkan. Sementara Ayah Alya, Komar (38) harus meregang nyawa akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga  Berkarya Hormati Keputusan Hanura Hengkang dari Fraksi Berani

“Emak mah tidak punya pekerjaan, harus repot mengurus Alya. Emak tidak menyangka dapat bantuan dari Kang Dedi, ternyata masih ada yang mau peduli pada Emak dan anak yatim yang Emak urus, kasihan kedua orang tuanya sudah meninggal,” kata Mak Resih.

Setelah prosesi pelantikan berlangsung, seluruh pengurus dan kader diwajibkan untuk mengelus dan mencium Alya sebagai tanda cinta kasih dan kepedulian kepada sesama. Suasana haru menyelimuti kegiatan pelantikan partai yang tidak biasa dan baru pertama kali terselenggara di Majalengka tersebut.

Editor : Dicky Zulkifly