Sekolah Ideologi, Penangkal Radikalisme dan Terorisme

Foto : Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai terdapat urgensi untuk menyelenggarakan Sekolah Ideologi secara merata di seluruh Indonesia. Program ini ia nilai dapat menangkal paham radikalisme dan terorisme agar tidak terus tumbuh.

Gagasan tersebut terlontar dari Calon Wakil Gubernur Jawa Barat itu usai mengetahui dari pemberitaan media tentang tertembaknya 4 orang teroris. Mereka terpaksa ditembak petugas karena berusaha melawan saat hendak diamankan di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018).

Sekolah Ideologi sendiri sukses dilaksanakan di Purwakarta selama kepemimpinan Dedi Mulyadi di Purwakarta saat menjabat sebagai Bupati. Bahkan, kegiatan berkonten sharing and hearing itu menghadirkan Agus Marshal, mantan terpidana kasus terorisme.

Baca Juga  Dihadiri Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil saat Pelantikan, Ini Kata Ketua DPD Hanura Jawa Barat

“Paham radikalisme dan terorisme ini sudah merambah generasi muda. Anggota Jama’ah Ansharu Daulah yang tertembak itu ada yang usianya 20 tahun dan 23 tahun. Sangat penting untuk kembali ditanamkan ideologi bangsa ini melalui Sekolah Ideologi,” kata Dedi, Senin (14/5/2018), di Purwakarta.

Kader Nahdlatul Ulama tersebut melihat aspek penting kajian tematik tentang karakter bangsa, kebudayaan dan nilai substansi agama. Pancasila, kata Dedi, harus khatam dibahas mulai dari sisi epistemologi, ontologi dan aksiologi.

Baca Juga  Anak yang Ditengok Ridwan Kamil Karena Busung Lapar Ternyata Sehat Walafiat

“Pancasila sebagai landasan fundamental kehidupan kebangsaan harus kita perkuat dari berbagai aspek. Tidak boleh hanya teori, tetapi harus didasarkan pada bagaimana cara mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Perguruan Tinggi Sebagai Agen

Koordinator Presidium KAHMI Jawa Barat tersebut mengatakan perguruan tinggi di Indonesia dapat berperan sebagai agen. Selain membentengi diri dari paham terorisme sebagai bahaya laten, kampus dia nilai harus menjadi penyebar aktif paham kebangsaan.

“Harus ada lembaga yang mengantisipasi, kampus itu sangat strategis karena bisa masuk secara fleksibel ke seluruh elemen bangsa ini. Kampus harus menjadi contoh tatanan kehidupan kebangsaan dan menyebarkan spirit itu,” ungkapnya.

Baca Juga  Caleg Perempuan Hanya Berkutat Pada Isu Gender, Ini Kata Dedi Mulyadi

Kesuksesan Sekolah Ideologi di Purwakarta menjadikan mantan Ketua Pemuda Muslimin Indonesia Purwakarta itu optimis program ini dapat dilaksanakan secara massif.

“Dulu di Purwakarta itu pesertanya para pelajar SMA. Kami membuka sesi juga untuk masyarakat umum. Pembahasannya seputar cinta tanah air dan cara pelaksanaannya secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

Dedi Mulyadi berharap, melalui pelaksanaan program Sekolah Ideologi dapat lahir generasi ideologis penjaga nilai Pancasila.

“Kita harapkan lahir generasi ideologis, nasionalis dan religius. Mereka menjadi generasi penjaga dan pengamal Pancasila dalam kehidupan,” pungkasnya.