Salip Rindu, Dedi Mulyadi Jadi Determinan Penentu Kemenangan DM4Jabar
![](https://www.headlinejabar.com/wp-content/uploads/2018/04/rps20180417_143722.jpg)
Foto : Dedi Mulyadi.IST
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait para kandidat di Pilgub Jawa Barat. Hasilnya, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi meraih elektabilitas tertinggi dengan nilai 43,2 persen. Kombinasi wakil gubernur incumbent dan mantan bupati ini menamakan diri sebagai pasangan DM4Jabar.
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu menyusul di belakang pasangan DM4Jabar dengan raihan elektabilitas sebesar 39,3 persen. Kemudian, Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau pasangan Asyik memiliki angka elektabilitas sebesar 8,2 persen. Terakhir, TB Hasanudin-Anton Charliyan atau pasangan Hasanah berada di posisi paling buncit di angka 4,1 persen.
Survei yang mengikutsertakan 440 responden ini menyisakan angka 5,2 persen untuk jumlah pemilih Jabar yang belum menentukan pilihan. Metoda yang digunakan adalah multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 4,8 persen.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah mengatakan sosok Dedi Mulyadi menjadi determinan kemenangan pasangan DM4Jabar. Keberadaannya dalam pasangan tersebut menurut dia, berhasil mendongkrak elektabilitas.
“Dalam konteks pasangan Dua DM, terlihat sekali peranan Dedi Mulyadi sebagai wakil berhasil mendongkrak elektabilitas. Ini berbeda di pasangan Rindu, keberadaan Uu malah menurunkan elektabilitas,” ungkapnya, Senin (16/4/2018) dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan data, Deddy Mizwar secara personal masih kalah tipis dari Ridwan Kamil dengan 38,9 persen berbanding 40,8 persen. Berkat kerja keras Dedi Mulyadi, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bergerak naik ke angka 43,2 persen. Sementara elektabilitas Rindu turun ke angka 39,3 persen.
Kondisi ini menurut Toto, tidak terlepas dari elektabilitas personal Dedi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur yang berada di angka 38,0 persen. Persentase ini jauh meninggalkan Uu Ruzhanul Ulum yang berada di kisaran 16,8 persen. Elektabilitas Uu masih kalah tipis dari Ahmad Syaikhu di angka 18,9 persen.
“Dedi Mulyadi memiliki angka pemilih militan yang sangat tinggi yaitu 26,6 persen. Sementara Uu hanya punya pemilih militan 12,5 persen,” katanya.
Toto menjelaskan kondisi sulit tengah mendera pasangan Rindu di Pilgub Jawa Barat. Jika tidak ada pergerakan massif dari pasangan tersebut untuk meraih simpati publik Jawa Barat, dirinya sangsi Rindu bisa menang. Apalagi, tidak mudah bagi kandidat pasangan calon untuk melakukan rebound dalam kondisi penurunan elektabilitas.
“Ini lampu kuning bagi pasangan Rindu, pelan-pelan bisa kalah dalam pertarungan,” ucapnya.
Money Politic Bisa Kalahkan DM4Jabar
Melihat rentang waktu kampanye yang tersisa, Toto menjelaskan hanya money politic atau tsunami politik yang bisa mengalahkan pasangan DM4Jabar. Dalam surveinya, sebanyak 61,1 persen pemilih Rindu akan beralih ke pasangan DM4Jabar jika terjadi tsunami politik.
Begitupun, sebanyak 46,7 persen pemilih pasangan DM4Jabar akan beralih ke pasangan Rindu jika terjadi hal yang sama.
“Pertarungannya hanya tinggal di dua pasangan ini karena terjadi persaingan yang merata. Semua segmen demografis seperti gender, suku, Agama, pendidikan, tingkat penghasilan, zona wilayah itu sudah terpolarisasi. Pasangan Rindu dan DM4Jabar saling mengungguli dan saling mengalahkan,” katanya.
Publik Jawa Barat dalam temuan survei tersebut dikatakan sangat permisif terhadap money politic. Sebanyak 5,3 persen menyatakan sangat setuju, cukup setuju sebanyak 38,2 persen dan sebanyak 43,4 persen menyatakan setuju terhadap cara haram tersebut.
Tolak Pemimpin Poligami
Lembaga survei besutan Denny JA itu juga menemukan fenomena menarik. Mayoritas publik Jawa Barat yakni sebesar 81,4 persen menyatakan tidak setuju jika dipimpin oleh sosok yang berpoligami.
Menurut Toto, temuan ini harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh para kandidat. Sebab, jika kedapatan memiliki istri lebih dari satu, besar kemungkinan kandidat tersebut tidak akan dipilih oleh masyarakat Jawa Barat.
“Isu poligami ternyata mendapatkan perhatian khusus. Jadi, harus hati-hati ini,” pungkasnya.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY