Rakerda, Hanura Jabar Bahas Verifikasi dan Pilkada

BANDUNG, headlinejabar.com

DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jawa Barat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II tahun 2017, di aula Hotel Bidakara Savoy Homan, Kota Bandung, Jumat (21/4/2017). Rapat yang juga dihadiri puluhan kader Hanura se-Jawa Barat ini tak lain sebagai bentuk perwujudan AD/ART Partai Hanura. 

Tema yang diusung dalam kegiatan Rakorda ini yakni, “Penguatan Kelembagaan Partai dalam Menghadapi Agenda Politik Nasional, Verifikasi Faktual dan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019”.

“Partai politik adalah rumah aspirasi warga negara. Di sinilah aspirasi warga masyarakat diperlakukan bak harta karun, yang sangat berharga. Di sinilah masalah warga negara diakomodir sampai ditemukan pemecahannya,” kata Ketua DPD Hanura Jawa Barat, R Fitrun Fitriansyah dalam sambutannya.

Baca Juga  Dedi Muladi Sebut Rakyat sebagai Istri Pertamanya

Opsi dan solusi itulah dirumuskan melalui visi misi dan program politik Partai Hanura. Untuk alasan inilah, kata Fitrun, Hanura berupaya menjalankan fungsi utama sebagai penyambung lidah rakyat. Menyampaikan masa depan dan mendengarkan hati nurani rakyat. 

“Saat ini tantangan di dunia politik tanah air, sudah mengalami evolusi yang kompleks. Namun, sebagai kader Hanura, kita tidak perlu khawatir,” lanjut Fitrun.

Dengan kekuatan ini pihaknya optimis, Hanura akan menjadi partai aspirasi rakyat yang terbaik. Di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) hari ini, Hanura menjadi partai yang lebih dipercaya rakyat.

“Menerobos partai-partai terkemuka. OSO telah menaikkan kasta Partai Hanura di kancah nasional. Hari ini kita pastikan, jika partai ini hadir dan ada di dalam hati nurani rakyat,” tegas Fitrun.

Baca Juga  Hanura Purwakarta Kehilangan 1 Kursi di DPRD Purwakarta

Momentum verifikasi dinilai sebagai bantalan peningkatan kualitas konstituen. Basis konstituen yang tetap, terdidik dan peningkatan akar rumput sampai tingkat ranting.

“Kita belum memiliki segmentasi konstituen yang tetap. Sudah sangat lama terombang ambing. Yang paling ditakutkan, kader akan kehilangan identitas karena tidak memiliki program yang jelas,” papar dia. 

Aspek lain, setiap orang saat ini memiliki cara pandang masing-masing. Sudah tidak mungkin dapat didoktrin dengan mudah oleh lembaga partai politik manapun. Partai politik harus bisa mendefinisikan secara pasti siapa konstituennya.

Baca Juga  Dedi Mulyadi: Jangan Terprovokasi Isu Orang Gila

“Pilkada 2018 dan pemilu 2019 bakal menentukan siapa konstituen kita yang sebenarnya. Tahun kerja 2017-2018 ini, Hanura menghadapi masalah yang kompleks,” ujar Fitrun.

Pilkada serentak 16 kabupaten kota se-Jabar, termasuk tagapan pilgub di dalamnya, menjadi amanat demokrasi yang tetap mesti disukseskan. Hanura dinilai Fitrun memiliki dua poin penting. Pertama bertugas menjaga iklim pilkada seaman mungkin, dan menjaga keutuhan Jawa Barat.

“Atas seizin DPP, DPD Hanura Jabar akan melakukan penjaringan kandidat calon gubernur yang bisa dipertanggungjawabkan dengan metode mendengar dan memperjuangkan aspirasi 27 DPC,” tutup dia.

REPORTER : AGA GUSTIANA

EDITOR      : DICKY ZULKIFLY