Pemprov Diminta Perhatikan Masyarakat Konservasi Hutan Jawa Barat

BANDUNG, headlinejabar.com

Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat bicara terkait dengan alih fungsi lahan konservasi hutan menjadi daerah perkebunan atau pertanian di seluruh wilayah Jawa Barat. Hal ini terkait dengan banjir bandang yang melanda Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang menimbulkan kerugian materil sekitar Rp15 miliar. Ditambah dengan dampak psikologis pascabencana yang harus diderita oleh warga sekitar.

Politikus Dedi mengatakan, banjir bandang di Cisalak Subang harus menjadi pelajaran bagi Pemprov agar segera mengambil tindakan tegas. Menurut pria yang konsisten menggunakan iket sunda ini problem yang mendera masyarakat di sekitar wilayah konservasi adalah kesejahteraan. Ini mengakibatkan mereka melakukan perambahan hutan secara ilegal.

Baca Juga  Reses di Tanjungsari Purwakarta, Darmita Terima Keluhan Masalah Air, Sampah sampai Jalan Rusak

“Pemprov harus segera melakukan penganggaran untuk subsidi bagi mereka bisa subsidi pertanian, peternakan bahkan jika perlu ada subsidi per bulan agar mereka tidak merusak hutan,” jelas Dedi Saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat Jl Maskumambang Kota Bandung, Jumat (22/5/2016).

Melalui Fraksi Golkar di DPRD Provinsi Jawa Barat, ia akan segera mendesak Pemprov untuk memberikan subsidi ini. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017 harus menjadi solusi penerapan subsidi yang dia maksud.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Beberkan Lawan Terberatnya di Pilgub Jawa Barat

“Kalau subsidi ini tidak masuk ke nomenklatur APBD dan tidak dijalankan dengan baik. Saya yakin perambahan hutan akan terus berlangsung. Ingat loh Jawa Barat memiliki wilayah lereng yang cukup banyak,” papar Dedi.

Tak lupa Dedi juga menyoroti konsep rencana tata ruang dan wilayah Jawa Barat. Dia menyebut lahan konservasi sama sekali tidak boleh beralih fungsi demi keuntungan semata.

Baca Juga  Demokrat Gelar Muscab DPC se-Jawa Barat

“Orientasi alih fungsi lahan kan seringkali karena keuntungan. Pola seperti ini sudah tidak boleh terjadi. Lahan konservasi harus tetap menjadi lahan konservasi. Hutan itu paru-paru Jawa Barat,” pungkas Dedi.(*)


Editor : Dicky Zulkifly