Partai Golkar ‘Kelar’ Jika Tak Lakukan Munaslub

Foto : diskusi bertajuk ‘Mencari Pemimpin Baru Golkar’ di Kantor Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat meminta kepada DPP Golkar agar segera melakukan langkah-langkah penyelamatan partai melalui Forum Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub. Golkar ia nilai akan mengalami ‘kiamat’ jika tidak segera melakukan langkah tersebut.

Langkah awal, menurut dia, DPP Partai Golkar harus menjalin dialog dan komunikasi aktif dengan DPD Partai Golkar Provinsi di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan langkah Munaslub itu.

“Kalau tidak diselesaikan, saya kira kepercayaan publik terhadap Partai Golkar akan hilang dan Golkar biasa kiamat,” ujar Dedi saat ditemui di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara No 25, Kamis (23/11/2017).

Baca Juga  STIKes Budi Luhur Cimahi Larang Mahasiswa Aksi

Pentingnya Munaslub digelar, lanjut Dedi, agar Partai Golkar segera mengkonsolidasikan diri untuk menghadapi kontestasi Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019. 

Basis partai berlambang pohon beringin tersebut yang berada dalam segmen massa berusia 40 tahun ke atas, dipandang tidak cukup untuk memenangkan kontestasi tersebut.

Karena itu, pria yang masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu memberikan masukan agar Partai Golkar meraih basis massa pemilih yang berusia dibawah 40 tahunan. 

Demi efektifitas pelaksanaan saran dan masukan ini, salah satu cara yang harus ditempuh adalah memulihkan citra partai yang kadung negatif karena kasus hukum yang tengah dijalani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.

Baca Juga  IDCA Purwakarta Dukung ZeinJo, Terkesan dengan Debat Pertama

“Kami dari pengurus daerah sudah sering saling bertemu. Hasil dari pertemuan itu, kami menilai perlu melakukan penyelamatan partai. Bagaimana bisa kita meraih segmen pemilih dibawah usia 40 kalau citra partai terus begini. Padahal pemilih di usia itu sangat potensial,” jelasnya.

Para pengurus di daerah, diakui Dedi, sudah mendesak DPP Partai Golkar untuk memutuskan jadwal Munaslub pada tanggal 30 November 2017. Selama ini, tambah dia, pengurus di daerah yang selama ini bekerja sebagai mesin partai mendesak percepatan Munaslub.

“Kalau sudah 2/3 dari DPD provinsi yang setuju maka tidak ada lagi alasan untuk tidak memilih pemimpin baru. Itu sudah tidak bisa dilama-lama. Munaslub harus dilaksanakan,” tuturnya.

Baca Juga  Sapma-PP Rekomendasikan Tiga Nama Bakal Calon Ketua KNPI

Amanat Sesepuh Golkar

Suara pergantian pucuk pimpinan DPP Partai Golkar ini tidak semata menjadi seruan para pengurus daerah. Sebelumnya Dedi Mulyadi mengatakan bahwa, para sesepuh beringin menginginkan pembaharuan demi penyelamatan partai.

“Pak Jusuf Kalla berpesan agar perubahan harus dilakukan. Ini juga disepakati oleh para sesepuh Golkar lain seperti Pak Agung Laksono dan Pak Abu Rizal Bakrie. Masa sih kita di peringkat 4 atau 5, kita harus peringkat 2 lah,” jelas Dedi, kemarin Rabu (22/11/2017) di Jakarta.