Panwaslu: Jangan Campuradukkan Ramadan dengan Politik

Foto : Ist.

DEPOK, headlinejabar.com

Ketua Panwaslu Kota Depok Dede Selamet Permana mengingatkan kepada seluruh elit partai politik agar tidak mencampuradukan antara kepentingan politik dengan urusan peribadatan di bulan Ramadan.

Jika terjadi, ini dapat menciderai hikmah dari bulan suci Ramadan. Panwaslu menilik banyak elit partai politik yang berkampanye dibungkus dengan kegiatan keagamaan.

Baca Juga  Balon Bupati Purwakarta Ini Soan Kepada Nenek Berusia Satu Abad

“Sebagai langkah preventif sudah kami lakukan himbauan dan saran-saran untuk tidak mencampur adukkan ibadah selama bulan suci ramadhan dengan embel-embel politik praktis,” kata Dede, Jumat (25/5/2018).

Dikatakan bahwa sampai dengan hari ini masih banyak ditemukan pelanggaran tersebut untuk itu pihaknya akan selalu menghimbau kepada seluruh tim pasangan calon agat taat kepada aturan yang sudah di sepakati.

Baca Juga  Alasan Dedi Mulyadi yang Mantap Jadi Cawagubnya Deddy Mizwar

“Memang belum seluruhnya mereka paham dan mau taat pada aturan, kami terus mengingatkan dalam setiap kesempatan,” jelasnya.

Bahkan dirinya memberikan beberapa contoh pelanggaran yang kerap di lakukan dibulan suci ramadhan oleh masing-masing tim sukses pasangan calon gubernur.

“Pelanggaran yang terjadi contohnya berupa spanduk-spanduk ucapan selamat berpuasa tapi mengandung unsur kampanye karena mencantumkan nomor urut dan lambang partai,” katanya.

Baca Juga  Walikota Idris Sempat Terkesan Tolak Tawaran Jadi Ketua DPD Golkar Depok

Terkait dengan sangsi Dede mengatakan bahwa sampai dengan hari ini pelanggaran yang di lakukan masing-masing tim pasangan calon masih berupa sangsi administrasi.

“Semua pasangan rata-rata melanggar karena spanduk-spanduk itu dibuat oleh pengurus partai-partai pendukung paslon tersebut,” tandasnya.

REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY