Muhammad Asep Budiana Terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta Periode 2025-2026
![](https://www.headlinejabar.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250210-WA0043_copy_1024x900-1024x800.jpg)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta kini memiliki pemimpin baru.
Melalui Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di Aula Gedung KNPI, Muhammad Asep Budiana resmi terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta untuk periode 2025-2026.
Pemilihan ini menjadi momentum penting bagi organisasi mahasiswa ini untuk terus melangkah maju dalam membangun intelektual dan moralitas para kadernya.
Konfercab HMI Cabang Purwakarta: Wadah Demokrasi Mahasiswa Muslim
Konfercab yang berlangsung selama dua hari ini, mulai 9 hingga 10 Februari 2025, menjadi ajang demokrasi bagi seluruh kader HMI Cabang Purwakarta.
Agenda utama meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, serta pemilihan ketua umum baru.
Suasana konferensi berlangsung dinamis dengan diskusi dan debat yang menggugah semangat para peserta.
Aula Gedung KNPI menjadi saksi bagaimana proses demokrasi berjalan dengan lancar.
Dalam suasana penuh semangat kebersamaan, Muhammad Asep Budiana muncul sebagai kandidat yang mampu merepresentasikan visi dan misi HMI untuk masa depan.
Dengan mengusung tema besar “Kolektivitas HMI Cabang Purwakarta sebagai Episentrum Intelegensia”, Asep berhasil meyakinkan para kader akan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Visi dan Misi Muhammad Asep Budiana: Menuju HMI yang Progresif
Dalam pemaparan visi dan misinya, Asep menegaskan pentingnya kolektivitas sebagai jawaban atas fragmentasi yang kerap menjadi tantangan organisasi.
“HMI Cabang Purwakarta harus menjadi simpul intelektual yang tidak hanya berkontribusi di tingkat lokal, tetapi juga mampu memberikan dampak nasional,” ujar Asep dalam pidato kemenangan.
Visi kolektivitas yang diusung Asep didasarkan pada kebutuhan akan integrasi antara nilai-nilai keislaman dan tantangan modernitas. Dalam misi yang dipaparkan, Asep menekankan dua poin utama:
Revitalisasi: Menghidupkan kembali semangat keislaman dan kebangsaan yang progresif melalui pembaruan strategi dan aksi organisasi.
Rekonstruksi: Memperkuat fondasi internal organisasi dengan memperbaiki manajemen, pendidikan kader, dan program kerja yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Program Unggulan: Langkah Konkret untuk Kemajuan HMI Cabang Purwakarta
Tidak hanya berhenti pada visi dan misi, Asep juga memperkenalkan sejumlah program unggulan yang dirancang untuk mengakselerasi kemajuan HMI Cabang Purwakarta.
Berikut beberapa program yang menjadi sorotan:
Kolektif Klub
Sebagai ruang diskusi dan kolaborasi, Kolektif Klub bertujuan mengasah kemampuan intelektual dan keterampilan praktis para kader.
Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk membahas isu-isu strategis, baik dalam bidang keislaman, sosial, ekonomi, maupun politik.
Laboratorium Insan Cita
Program ini difokuskan pada pengembangan kader HMI yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas tinggi.
Dengan pendekatan holistik, Laboratorium Insan Cita diharapkan mampu mencetak pemimpin masa depan yang visioner dan berintegritas.
Digitalisasi Desa dan Digitalisasi Internal
Digitalisasi Desa dirancang untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi, sementara digitalisasi internal bertujuan meningkatkan efisiensi dan responsivitas sistem organisasi.
Langkah ini dianggap strategis untuk menjawab tantangan era digital.
Dukungan dan Harapan dari Para Kader
Terpilihnya Asep Budiana mendapat sambutan hangat dari para kader HMI Cabang Purwakarta.
Banyak yang optimis bahwa kepemimpinan Asep akan membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik.
“Kami percaya bahwa visi dan misi Asep sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi HMI saat ini. Kami siap mendukung setiap langkah dan program kerja yang akan dijalankan,” ujar Ardanu Kader HMI yang hadir dalam Konfercab.
Tidak hanya dari internal organisasi, dukungan juga datang dari tokoh masyarakat dan alumni HMI.
Mereka berharap HMI Cabang Purwakarta di bawah kepemimpinan Asep dapat terus menjadi pelopor dalam membangun intelektual dan moralitas bangsa.
Filosofi Kepemimpinan: Dari Kader untuk Kader
Dalam pemaparannya, Asep menekankan pentingnya filosofi kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif.
“Kepemimpinan bukan tentang kekuasaan, tetapi tentang pengabdian. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memajukan organisasi ini bersama-sama,” tegasnya.
Pendekatan kepemimpinan Asep yang berpusat pada nilai-nilai kolektif ini diharapkan mampu menciptakan budaya organisasi yang sehat, di mana setiap kader memiliki ruang untuk berkontribusi dan berinovasi.
Tantangan dan Peluang di Era Digital
HMI sebagai organisasi yang telah berdiri sejak 1947 menghadapi tantangan baru di era digital. Dalam konteks ini, Asep melihat peluang besar untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperkuat peran organisasi.
“Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan nilai-nilai dasar yang menjadi identitas HMI,” katanya.
Digitalisasi menjadi salah satu fokus utama Asep, baik dalam konteks pengembangan kader maupun pelayanan kepada masyarakat.
Langkah ini dianggap strategis untuk menjawab kebutuhan zaman dan memastikan HMI tetap relevan di tengah perubahan yang cepat.
Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Dengan terpilihnya Muhammad Asep Budiana sebagai Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta, organisasi ini diharapkan dapat melanjutkan tradisi intelektual dan moralitas yang telah diwariskan oleh para pendirinya.
Dukungan kolektif dari seluruh kader menjadi kunci untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan.
Sebagai penutup, Asep mengajak seluruh kader untuk bersatu dalam semangat kolektivitas.
“HMI adalah kita. Dan kita adalah harapan bangsa. Bersama-sama, kita bisa membawa HMI Cabang Purwakarta menuju masa depan yang lebih cerah,” tutupnya dengan penuh semangat.
Dengan visi yang jelas dan program kerja yang konkret, HMI Cabang Purwakarta di bawah kepemimpinan Asep Budiana memiliki peluang besar untuk menjadi episentrum intelegensia, bukan hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.
Kini, saatnya semua kader bergerak bersama untuk membangun organisasi yang lebih baik.***