Jurus Jitu Dedi Mulyadi Siapkan SDM untuk Sektor Industri di Jawa Barat

Foto : Jurus Jitu Dedi Mulyadi Siapkan SDM untuk Sektor Industri di Jawa Barat.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki program realistis agar sumber daya manusia terserap sektor industri di Jawa Barat.

Program ini terungkap dalam pertemuan mantan Bupati Purwakarta tersebut dengan Kepala Operasional Kota Bukit Indah Purwakarta, Entis Sutisna. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana kekeluargaan di Plaza Hotel, Purwakarta, Rabu (4/4/2018).

Awalnya, Entis mengeluhkan situasi yang terjadi di sektor industri Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Menurut dia, banyak sumber daya manusia setempat yang tidak mampu bersaing di sektor industri.

Permasalahan yang sama diakuinya ia temukan juga di wilayah lain di luar Purwakarta. Terutama daerah yang sedang bermetamorfosa menjadi kawasan industri.

“Masalah ini bukan hanya di Purwakarta. Saya banyak menemukan masalah yang sama di daerah lain. Misalnya sebuah daerah yang sedang berubah menjadi kawasan industri,” katanya.

Baca Juga  DPC Hanura se-Jabar Tegak Lurus dengan Kepemimpinan Oso

Sebagai salah satu pelaku di sektor industri, Entis memberikan sumbang saran kepada Dedi Mulyadi agar pemerintah berperan aktif. Caranya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal penting dilakukan agar mampu bersaing secara sehat.

Saran ini Entis sampaikan kepada pria yang lekat dengan iket Sunda berwarna putih itu karena sejumlah alasan. Diantaranya, Dedi Mulyadi ia nilai memiliki peluang besar menerapkan sarannya menjadi kebijakan jika terpilih di Pilgub Jawa Barat.

“Saya kira pendidikan vokasional itu penting kang. Jadi, sedari dini anak-anak kita dididik sesuai dengan kebutuhan di wilayah masing-masing. Sehingga, industri tidak perlu woro-woro ke daerah lain saat membutuhkan sumber daya manusia,” katanya.

Untuk pendidikan vokasional, Purwakarta termasuk salah satu daerah terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis skill tersebut. Setiap dua kali dalam sebulan, saat Dedi Mulyadi memimpin sebagai Bupati Purwakarta, para pelajar diharuskan mengikuti orang tuanya.

Baca Juga  Fokus Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat Bukan Soal Isu Paslon

Mereka dituntut untuk mendalami pekerjaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Selain membuah skill baru, rasa empati dalam diri pelajar menjadi orientasi utama pembelajaran tersebut.

Pendidikan Vokasional Berkelanjutan

Menurut Dedi Mulyadi, kurikulum pendidikan vokasional tersebut tidak boleh hanya bersifat muatan lokal. Dia menegaskan, kurikulum pendidikan di semua tingkatan harus mengakomodir pendidikan skill.

Dia mencontohkan, ke depan SMK di Jawa Barat hanya boleh mengajarkan pelajaran teori selama 6 bulan saja. Sisanya, selama 2,5 tahun, para pelajar harus magang di sektor industri yang dekat dengan lingkungan domisilinya.

Program ini pernah diungkapkan olehnya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Bekasi pada Sabtu, (3/3/2018).

Baca Juga  Ambu Anne Wakafkan Dedi Mulyadi untuk Seluruh Masyarakat

“Teorinya cukup 6 bulan saja. Nanti, sisanya 2,5 tahun langsung praktik di perusahaan. Pelajar kita harus update dan paham terhadap perkembangan teknologi agar mereka bersaing,” katanya.

Kawasan industri, menurut dia, merupakan laboratorium bagi para pelajar untuk menerapkan pengetahuan teorinya. Karena bersifat aplikatif, maka sisi aplikasinya harus lebih dikuatkan dibanding pemahaman teori.

“Laboratorium yang tepat bagi mereka ya kawasan industri, langsung praktik,” ujarnya.

Selain itu, mantan Bupati Purwakarta dengan segudang prestasi tersebut memiliki komitmen tinggi terhadap sektor pendidikan. Dia menegaskan, biaya pendidikan harus gratis mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas.

“Pendidikannya juga harus gratis. Saat mereka magang, kalau memiliki kualifikasi bagus kan biasanya ada uang saku dari perusahaan. Mereka belajar sambil bisa menghasilkan uang. Output-nya, pengangguran menurun tajam,” pungkasnya.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY