Hanura Menuju Islah Akhiri Konflik

Foto : Ist

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Gonjang-ganjing di tubuh Internal Partai Hanura sudah berakhir. Gempa politik yang dialami Hanura sudah reda. Konflik internal antar dua kubu berakhir damai. Rekonsiliasi atau islah menjadi pilihan.

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto mempertemukan dua Ketua Umum Hanura yang berseberangan yakni Oesman Sapta Odang (OSO) dan Daryatmo di Hotel Ritz Charlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Wiranto mengatakan, konflik di Partai Hanura sudah selesai pascapertemuan antara dirinya, OSO, dan Daryatmo.

Baca Juga  Bacaleg Milenial Capai 40 Persen, PKB Purwakarta Optimis Raih 12 Kursi DPRD

Namun agar penyelesaian masaah ini berakhir dengan husnul khatimah Hanura membentuk satu tim bersama, yang diisi dari kedua belah pihak. Tim ini nantinya akan melakukan komunikasi untuk mengakomodasi kedua kubu.

Berdasarkan pembicaraan antara Pihak Oso dan Daryatmo yang disaksikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina, telah dihasilkan kesepahaman sebagai bingkai atau koridor dalam kesepakatan untuk menata Partai Hanura agar lebih baik, sebagai berikut:

1. Kedua kubu bersedia meenuju islah.

2. Kedua kubu akan mengirimkan Tim negosiasi dalam Rangka membahas daftar permasalahan utk diselesaikan.

Baca Juga  Musda Golkar Jabar Kemungkinan Diundur

3. Kedua kubu sepakat tidak ada pemecatan ataupun PAW bagi anggota legislatif, dan bagi yg telah di pecat akan di pulihkan, hal Ini terkait dgn struktur DPP, DPD dan DPC. Serta TIDAK ada lagi Musdalub dan Muscablub.

4. Personil pengurus Akan dilebur Pengurus DPP dari ke 2 kubu dalam satu struktur BPH DPP Partai Hanura yang mengakomodisi kedua kubu.

5. Dalam masalah keuangan Partai akan menggunakan  PO Tata kelola keuangan Partai Hanura.

Baca Juga  Jelang Muscab, PAC Hanura di Purwakarta Gelar Konsolidasi

Semoga para pihak tetap konsisten dengan kesepakatan2 yg telah dirumuskan dan bisa mengedepankan Hati Nurani dalam merumuskan solusi untuk menyelamatkan Partai Hanura.

Karena kalau masalah ini tidak terselesaikan maka akan sangat menganggu eksistensi partai akan menganggu proses verifikasi, dan itu akan menganggu pemilu yang akan datang.

Momentum Islah ini dapat menjadi wahana untuk menunjukan kesungguhan kita semua guna menyelesaikan perbedaan permasalahan di Partai Hanura dengan cara yang bermartabat yang bertumpu kepada AD/ART.