Ditanya Soal Pilgub Jawa Barat, Dedi Mulyadi : Saya Belum Putuskan Maju atau Tidak

Foto : Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto di sela pelantikan DPD Partai Golkar Kota Cimahi di Kampung Adat Cireundeu Kecamatan Leuwi Gajah Kota Cimahi Minggu (7/8/2016).(Dokumen headlinejabar.com)

Fokus Jadikan Purwakarta Terbaik di Jawa Barat dan Indonesia

JAKARTA, headlinejabar.com

Ditanya tentang kesiapan menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, Dedi Mulyadi mengaku masih fokus untuk menjadikan Purwakarta terbaik di Jawa Barat dan Indonesia.

“Saya belum memutuskan maju atau tidak maju soal Pilgub mah, itu soal nanti. Saya mah bicara hari ini saja, masih fokus buat Purwakarta agar menjadi kabupaten terbaik,” kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini, saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar di Hotel Menara Peninsula Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Baca Juga  Ini Dia Nama Calon Kandidat Gubernur DKI Jakarta Pilgub 2017

Dedi diketahui masih menjabat Bupati Purwakarta periode kedua. Dirinya lebih tertarik untuk melakukan konsolidasi dari segi kepartaian. Langkah ini menurut dia akan lebih membawa maslahat untuk organisasi karena jaringan internal dan eksternal organisasi akan lebih terkoneksi dalam rangka pemenangan seluruh kontestasi politik yang diikuti oleh partai yang dia pimpin.

“Mending pikirkan organisasi saja daripada soal diri pribadi, misal hari ini saya fokus membenahi Partai Golkar Jawa Barat secara internal. Kemudian, jangan lupa bahwa jaringan eksternal pun perlu dijaga dan diperlebar sehingga Partai Golkar Jawa Barat mampu memenangi setiap kontestasi politik,” terang Dedi.

Baca Juga  Ini Alasan Ridwan Kamil Mundur dari Pilkada DKI Jakarta 2017

Tahapan untuk mengikuti Pilkada Kabupaten Bekasi, Kota Tasik dan Kota Cimahi menjadi prioritas jangka pendek. “Itu saja dulu fokusnya, gak ke Pilgub,” jawab Dedi saat didera pertanyaan media.

Dedi menyerukan seluruh pengurus dan kader Golkar menjalankan strategi kultural dalam membangun konstituen. Menurut dia, masyarakat saat ini membutuhkan sentuhan langsung dibanding konsolidasi dengan cara lain.

Baca Juga  Bawaslu Purwakarta Temukan 325 Surat Suara Rusak

“Jalinan dengan masyarakat itu tidak boleh putus, ada anggota masyarakat yang meninggal ya datanglah untuk melayat, kalau ada yang sakit saling tengok, kalau diundang hajatan, hadir saja. Silaturahmi yang penting mah,” tutup Dedi.(*)

Editor : Dicky Zulkifly