Diancam Sweeping, Dedi Mulyadi : Tidak Boleh Ikut Campur

PURWAKARTA, headlinejabar.com
Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat diwarnai ancaman sweeping terhadap salah satu kandidat calon ketua umum, Dedi Mulyadi. Meski demikian, politikus kawakan ini akan tetap masuk dalam arena Musda.
Dedi Mulyadi menanggapi seputar rencana sweeping yang akan dilakukan oleh Ormas Barisan Kebangkitan Nasional (BARKIN),  tidak berkaitan dengan Partai Golkar. Dedi mengajak organisasi lain untuk menghormati konstitusi partai berlambang pohon beringin ini.
“Sudah lama dengar isu ini. Sempat saya cross check, ternyata benar ada upaya untuk melakukan sweeping terhadap saya pada saat Musda Golkar nanti,” terang Dedi, kepada sejumlah awak media di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (22/4/2016).
Sebagai kader partai, Dedi berusaha menjalankan asas konstitusi partai. Setiap kader yang sudah memiliki kualifikasi untuk menjadi ketua umum sah-sah saja untuk mencalonkan. 
“Jadi ini hak saya sebagai kader, maka organisasi lain harus menghormati tata nilai dalam partai kami. Tidak boleh ikut campur,” terang Dedi. 
Sesuai agenda, Musda Golkar Jawa Barat akan digelar Sabtu (23/4/2016) besok di Hotel Grand Aquila Pasteur Kota Bandung. Ajang demokrasi partai lima tahunan ini mesti sedikit ternodai oleh ancaman sweeping salah satu Ormas.
Dedi sendiri akan segera mengkaji bersama kuasa hukumnya, jika besok benar-benar terjadi aksi sweeping di lokasi Musda. Politikus Golkar penjabat Bupati Purwakarta dua periode itu cukup mafhum jika sweeping atau penolakan tersebut berasal dari internal atau organisasi sayap partai. 
“Kalau berasal dari komunitas luar partai, saya kira mereka sama sekali tidak memiliki hak untuk melarang saya memasuki arena Musda Golkar Jabar,” Jika mereka berasal dari internal partai, Dedi siap berdialog ssecara terbuka. 
“Ini kan diluar partai, jadi kalau seandainya besok terjadi sweeping, saya dan kuasa hukum akan kaji ini lebih dalam, karena ada hak saya yang dilanggar di sana,” tegas Dedi.
Dedi mempercayakan kondusifitas keamanan Musda Golkar Jawa Barat kepada pihak kepolisian. Kendati wilayah itu sudah merupakan domain negara, yang harus hadir memberikan kenyamanan kepada siapapun warga negara yang akan menyalurkan hak politiknya. 
“Soal keamanan mah ada Pak Kapolrestabes, Pak Kapolda dan Pangdam Siliwangi. Bahkan saya dengar acara besok (Musda Golkar Jawa Barat, red) akan dikawal oleh 1.700 personel gabungan kepolisian dan militer. Ini kan luar biasa. Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak keamanan,” terang dia.(*)

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  PKB Purwakarta 'Rujuk' dengan Partai Koalisi Sahate?