Dedi Mulyadi Harap Jakarta Bisa Berbagi di Bawah Anies-Sandi

Foto : Anies-Sandi.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno dilantik hari ini Senin (16/10) di Istana Negara, Jakarta. Peralihan kepemimpinan di Ibu Kota ini mengundang perhatian dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Dedi mengucapkan selamat atas pelantikan yang akan dijalani oleh pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera tersebut. Ia mengatakan tugas baru telah menanti keduanya dan berharap Jakarta dibawah kepemimpinan Anies – Sandi mau berbagi dengan daerah tetangga.

Baca Juga  KPU Purwakarta Gelar Focus Group Disscusion-FGD P2S Pemilu 2019

Selama ini, menurut pria yang sudah dua periode memimpin Purwakarta itu, Jakarta hidup dari hasil jerih payah hampir seluruh daerah di Indonesia. Mulai dari pemerintahan hingga politik dan keuangan, semua berpusat di Jakarta.

“Selamat untuk Pak Anies dan Pak Sandi, pemimpin Jakarta yang baru. Semoga Jakarta mau berbagi dengan tetangga. Di Jakarta mah kan serba ada, mulai dari pemerintahan, politik dan ekonomi, semua ditentukan di Jakarta,” kata Dedi di rumah dinasnya, Jalan Gandanegara No. 25, Senin (16/10).

Baca Juga  Desas Desus Wabup Purwakarta Kuasai Proyek Pemkab

Karena hal tersebut, Dedi menilai sudah saatnya Jakarta ikut memperhatikan daerah penyangga dan daerah tetangganya. Ia mencontohkan Purwakarta yang menjadi daerah penjaga aliran Sungai Citarum dan mencegah banjir di daerah utara termasuk Jakarta. Selain itu, selama ini Purwakarta juga menjadi pemasok air minum untuk daerah Jakarta via Waduk Jatiluhur. 

“Kalau seperti ini kan Jakarta harus bekerja sama untuk menjaga hutan di daerah hulu Sungai Citarum, ikut menjaga konservasinya karena Jakarta ikut berkepentingan. Air minum juga kan dari kita di Purwakarta via Waduk Jatiluhur,” katanya menambahkan.

Baca Juga  Pemprov Diminta Perhatikan Masyarakat Konservasi Hutan Jawa Barat

Terkait mobilitas orang dan barang pun pria yang kini selalu mengenakan peci hitam, kemeja putih lengkap dengan celana jeans itu memberikan usul. Menurut dia, kantong-kantong pertumbuhan di sekitar Jakarta harus mulai dibuka untuk mencegah penumpukan orang dan barang.

“Terminal itu harus ditaruh di daerah luar Jakarta. Pasar induk juga. Saya kira ini membantu meringankan beban Jakarta. Kemacetan tidak akan separah sekarang jika ini dilakukan,” pungkasnya.