Dedi Mulyadi Berpotensi Memimpin Jawa Barat
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Harapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok terhadap Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk memimpin Jawa Barat ternyata bukan tanpa alasan. Pakar Ilmu Politik FISIP UNPAD Bandung Firman Manan saat dihubungi via sambungan telepon Senin (20/6) oleh Biro Informasi dan Komunikasi DPD Golkar Jawa Barat mengemukakan aspek psikologi politik publik Jawa Barat menyikapi Fenomena Dedi Mulyadi ini.
Pria yang akrab disapa Kang Firman ini menilai wajar sikap Ahok yang mendorong Dedi Mulyadi untuk menjadi Gubernur Jawa Barat karena Dedi yang saat ini menjabat sebagai Bupati Purwakarta untuk periode yang kedua ini termasuk figur populer di kalangan masyarakat Jawa Barat. Ini penting mengingat popularitas merupakan determinan yang tidak bisa diabaikan dalam proses pemilihan kepada daerah secara langsung.
“Ahok dan Kang Dedi ini kan satu tipe sebenarnya, sama-sama populer. Jadi saat Ahok menyerukan Kang Dedi agar menjadi Gubernur Jawa Barat, saya sama sekali tidak heran,” jelas Firman.
Selain itu menurut Firman, Dedi Mulyadi merupakan figur kepala daerah yang berhasil membangun daerah selama dua periode. Hal ini menjadikan Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi menjadi sarat pengalaman dalam kepemimpinan dan pengaturan kebijakan.
“Kematangan Dedi Mulyadi itu terlihat dari semakin berhasilnya pembangunan di Purwakarta dalam periode yang kedua ini. Dia teruji mengelola birokrasi dan anggaran disana. Pengalaman ini saya yakin akan mampu dia terapkan juga di Jawa Barat,” lanjut Firman.
Dedi juga dinilai oleh Firman memiliki kemampuan komunikasi politik dan komunikasi publik yang baik. Hal ini dibuktikan dengan kepiawaiannya membangun jejaring politik baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Saya kira kalau kita ingin belajar tentang akselerasi politik yang harus ke Dedi Mulyadi. Jejaring lokal dan nasionalnya kuat sekali. Seorang gubernur harus memiliki determinan ini, kalau hanya gubernur non partisan partai politik, saya kira tidak akan mampu bicara banyak di Jawa Barat. Kecuali Jakarta dengan Ahok-nya ya,” ujar Firman memberi pembanding.
Firman juga sempat menjelaskan ciri khas Dedi Mulyadi dalam membuat sebuah kebijakan. Ia menuturkan suami Anne Ratna Mustika tersebut sangat memahami betul cara membuat kebijakan yang berbasis budaya sunda. Firman menilai tipologi pemimpin kultur semacam inilah yang dirindukan oleh masyarakat Jawa Barat.
“Model kebijakan berbasis kearifan lokal itu sangat dibutuhkan di Jawa Barat, Dedi Mulyadi mampu untuk itu,” pungkas Firman.(*)
Editor : Dicky Zulkifly