Anak yang Ditengok Ridwan Kamil Karena Busung Lapar Ternyata Sehat Walafiat

Foto : Hasanudin (18) yang sebelumnya disebut menderita busung lapar oleh Cagub Jabar Ridwan Kamil.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan dalam rangka kampanye Pilgub Jabar ke Purwakarta pada Jum’at (11/5/2018). Tepatnya, ke Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Dalam kunjungan tersebut mantan Wali Kota Bandung itu bertemu dengan Hasanudin (18) yang disebutnya menderita busung lapar. Hasanudin yang tengah mendalami Agama di sebuah Pesantren Daarul Tawwabiin, Desa Karoya, Tegalwaru dibawa dengan sepeda motor.

Tujuannya yakni sebuah rumah di Kampung Buni Geulis, Desa Cadasmekar, tempat singgah Ridwan Kamil. Rumah tersebut merupakan milik Susanti (26) dan Ibnu Faturrahman (27), salah satu tim sukses pasangan RK-Uu di Pilgub Jawa Barat.

Hasanudin sendiri dibawa oleh seseorang bernama Bayu Suryana (26) yang mengaku sebagai pamannya.

Perawakan Hasanudin yang kurus kering dan hanya memiliki berat 20kg mengundang perhatian Ridwan Kamil. Dia dibaringkan di atas kasur lantai untuk difoto bersama pria berkacamata tersebut.

Baca Juga  KNPI Jawa Barat Dinilai Gagal Selesaikan Persoalan Internal

Foto itu kemudian diunggah melalui akun Facebook resminya dengan caption sebagai berikut.

“Mengunjungi Hasanudin, anak berusia 18 tahun yang menderita Malnutrition Energy Protein (Busung Lapar). di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Kang Emil prihatin kasus seperti ini masih ada terjadi di Jawa Barat, khususnya di daerah Kabupaten yang dekat dengan pusat pemerintahan. Solusi akan dihadirkan agar tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini. Setiap anak dan semua masyarakat memiliki hak untuk hidup sehat dalam perlindungan negara.

Tetangga dan perangkat terkait seperti RT, RW, Kecamatan, harus lebih tau kondisi keadaan sekitarnya. Mari lebih peduli, semoga ini menggerakan hati kita semua agar lebih peka pada sekitar.

Mohon doanya. agar program kesehatan dan solusi terobosan lainnya yang sudah berjalan di Kota Bandung, bisa dilanjutkan untuk Jawa Barat.

#RINDUJabarJuara1

*ADMIN*”

Menanggapi pernyataan Ridwan Kamil itu, pihak keluarga Hasanudin berang. Pasalnya, Hasanudin berada dalam kondisi sehat wal afiat. 

Baca Juga  Mendadak, Mundur dari Nasdem Ini Alasan Politikus Subarkah

Hal tersebut disampaikan Asih (25) kakak Hasanudin didampingi Ujib (65), ayahnya yang melapor kepada Kepala Desa Sukasari, Soleh.

“Hasanudin lahir normal, namun saat berusia 8 tahun, dia terserang penyakit liver. Kata orang kampung mah konengeun ya. Sejak saat itu, pertumbuhan badannya terganggu, tapi kondisi sekarang sehat, kan pesantren juga,” kata Asih, Sabtu (12/5/2018) di Purwakarta.

Berdasarkan keterangan Asih, sejak 4 tahun lalu Hasanudin memilih mondok di pesantren tempat ia belajar Agama sekarang. Sementara, Asih dan keluarga Hasanudin yang lain tinggal di Kampung Nagrag, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari.

“Dua minggu sekali adik saya pulang untuk ambil bekal. Saya bingung, kenapa kok adik saya ada di Cadasmekar, pesantrennya kan di Karoya. Saya menyesalkan ada pihak yang memanfaatkan adik saya itu,” katanya.

Rasa berang pun datang dari Kepala Desa Sukasari, Soleh. Dia mengaku selalu melakukan pengecekan kesehatan warganya setiap hari Selasa dalam satu minggu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak pernah ditemukan kasus busung lapar.

Baca Juga  Golkar Jawa Barat Dilantik Tepat di Hari Pancasila Besok

“Silakan periksa lagi oleh dokter yang berkompeten dan tidak punya kepentingan politik, Hasanudin bukan penderita busung lapar. Warga saya tidak ada yang menderita busung lapar,” tegasnya.

Menurut Soleh, keadaan ekonomi keluarga Hasanudin pun berkecukupan. Ujib (65) ayah Hasanudin memiliki dua kolam jaring apung di Danau Jatiluhur dan dipanen secara rutin sebanyak 2 bulan sekali.

“Jadi, mana mungkin ada anggota keluarganya yang kelaparan,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Desa Cadasmekar, Uci Sanusi. Dia tidak terima wilayahnya dijadikan tempat untuk mem-blow up isu busung lapar yang dia nilai termasuk hoax.

“Jadi itu full hoax, tidak ada warga kami yang menderita busung lapar. Setiap keluhan warga itu selalu kami teruskan kepada petugas kesehatan. Selama ini tidak ada,” tukasnya.