Wow… Bupati Purwakarta Siapkan Gaji Ustad dan Pendeta sampai Rp10 Miliar

Foto : Pertemuan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan para tokoh lintas agama, Senin (10/10/2016).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, menyiapkan gaji untuk 582 guru ngaji berikut guru pengkali dari lima agama yang diakui pemerintah. Pemkab menyiapkan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk menjalankan kebijakan yang baru direalisasikan mulai Desember 2016.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut, ada tugas khusus yang harus diemban oleh para guru ngaji tersebut, selain harus mengajarkan cara membaca Alquran, mereka juga dituntut untuk mengajarkan cara membaca kitab kuning sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan.

“Anak-anak Purwakarta harus bisa membaca kitab juga baca tulis Alquran. Kalau belum bisa ya harus belajar setiap hari. Anggaran untuk guru ngajinya kami siapkan di kisaran Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per bulan untuk satu guru ngaji. Dana itu berasal dari pengalihan subsidi untuk SMA, karena kan mulai 2017 SMA ditangani oleh Pemprov. Dana Pemkab kita alihkan untuk guru ngaji,” jelas Dedi dalam pertemuan dengan para tokoh lintas agama di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25, Senin (10/10/2016).

Baca Juga  BEM STAI Al-Muhajirin Diminta Majukan Kampus

Dedi menjamin pelajar non muslim juga mendapat haknya untuk mendapatkan pendidikan agama sebab kebijakan ini tidak hanya mencakup pelajar muslim saja. Teknisnya menurut dia, satu guru ngaji yang mengajarkan tentang Ilmu Keislaman akan ditempatkan di satu sekolah.

Sementara bagi siswa non muslim akan dikumpulkan di satu sekolah dengan didampingi satu guru agama berdasarkan agama yang dianut oleh pelajar tersebut.

Baca Juga  Prodi Akuntansi UBP Karawang Menanamkan Jiwa Berwirausaha Sejak Dini Terhadap Peserta Didik di Negara Thailand

“Kalau sekolah yang mayoritas pelajarnya beragama Islam itu kami tempatkan satu guru ngaji. Untuk non muslim nanti didata oleh wali kelasnya kemudian kita ajarkan juga pendidikan berdasarkan agama yang dianut, sehingga semua siswa mendapatkan haknya,” kata Dedi.

Keberadaan para pengkaji agama yang ditempatkan di sekolah ini juga dinilai tidak akan mengganggu aktifitas pendidikan pelajaran agama yang ada dalam kurikulum.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Sekdisdikpora) Purwakarta, Purwanto mengatakan, pihaknya menjamin pelajaran agama akan berjalan seperti biasa sesuai dengan kaidah dalam kurikulum yang sudah ditetapkan.

Baca Juga  SMPN 1 Purwakarta Gelar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Mandiri

“Tentu, kurikulum itu berjalan seperti biasa. Katakanlah ini kurikulum kultur, kurikulum tambahan. Kalau untuk pelajar muslim kan bisa setiap hari langsung di sekolah. Untuk yang non muslim kita bisa atur jadwalnya. Kita sesuaikan,” terang Purwanto.

Sebelum melaksanakan tugas mengajarkan pelajaran agama di sekolah, calon guru ngaji dan pengkaji agama akan menjalani seleksi terlebih dahulu. Menurut data yang berhasil dihimpun saat ini di Purwakarta terdapat 582 Pengkaji Agama yang terdiri dari 551 Guru Ngaji, 25 Guru Kristen (Katholik dan Protestan), 3 Guru Hindu dan 3 Guru Budha. (*)

Editor : Dicky Zulkifly