Unhan Mengajar di SMK dan MA Islamic Centre Cirebon

Foto : Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar kegiatan Unhan Mengajar di SMK dan MA Islamic Centre Cirebon.

CIREBON, headlinejabar.com

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Program Study Peperangan Asimetris Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar kegiatan Unhan Mengajar di SMK dan MA Islamic Centre Cirebon.

Para pelajar kedua sekolah tersebut mendapatkan pembekalan mengenai nilai-nilai dasar bela negara yaitu: “cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara”.

Total peserta yang mengikuti pembekalan nilai-nilai dasar bela negara ini berjumlah 600 orang siswa. Dalam kegiatan Unhan Mengajar tersebut, dua perwakilan dari Prodi Peperangan Asimetris Unhan, yaitu Kolonel Dr Yusuf Ali dan Letkol Dr Halqis ikut hadir menyampaikan alasan kegiatan tersebut dilaksanakan, didampingi oleh pimpinan dari SMK dan MA Islamic Centre Cirebon yaitu Bapak Lili Jumali.

Baca Juga  Kepala Sekolah SD Sering Bingung, Bupati Purwakarta Usulkan Ini

Selain dibekali dengan nilai-nilai dasar bela negara, para siswa juga dibekali pemahaman tentang landasan kesejarahan bangsa Indonesia, bagaimana bahasa Nusantara (rumpun bahasa Austronesia) mampu mempersatukan Nusantara, serta bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara tersebut di dalam kehidupan sehari-hari khususnya sebagai seorang siswa.

“Bela negara bagi seorang siswa adalah apabila mereka bersungguh-sungguh dalam belajar, taat kepada guru, berbakti kepada orang tua, serta menjaga persaudaraan antar sesama dan pergaulan di dalam lingkungan,” ujar Ketua KKDN Peperangan Asimetris Unhan, Fala Yahzunka, Rabu (1/3/2017).

Baca Juga  Forum OSIS MPK Gelar Seminar Industri Dan Motivasi Pelajar Se-Purwakarta

Anak-anak adalah harta negara, oleh karena di tangan mereka lah harapan dan masa depan bangsa dan negara Indonesia dititipkan oleh generasi sebelumnya.

Mereka adalah generasi penerus bangsa yang kelak akan memimpin bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita pendahulunya, sebagaimana disebutkan dalam pidato Bung Karno:

”Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncang dunia,” terang dia.

Baca Juga  Siapkan Mahasiswa Berdaya Saing di Bidang Industri Teknologi, UBP Karawang Gelar Seminar Internasional

Oleh karena Indonesia adalah negeri pusaka, tempat bersemayamnya pusaka-pusaka yang kelak akan mengguncang dunia. Dan itu hanya bisa terwujud ketika pusaka-pusaka tersebut (generasi muda Indonesia) menyadarinya, bahwa mereka adalah pusaka-pusaka yang akan menggerakan Indonesia di masa depan.

Topik-topik tersebut diangkat mengingat derasnya arus globalisasi masuk ke indonesia saat ini, sehingga untuk menghadapi hal tersebut, generasi muda perlu untuk memiliki filter dalam menyikapi fenomena-fenomena yang berkembang di masyarakat terkait efek samping dari globalisasi tersebut.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY