Tak Ada Perlakuan Spesial untuk Siswa Sakit saat UN

DEPOK, headlinejabar.com
Meski sedang tergeletak sakit, Eka Kurniawan siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Madani, berjuang susah payah mengisi lembar jawaban ujian nasional (LJUN). Eka berjuang mati-matian mengisi LJUN dengan selang infus yang masih menancap di tangannya.
Eka Kurniawan terpakasa mengikuti Ujian Nasional (UN) di hari kedua, Selasa (5/4/2016) di Rumah Sakit (RS) Umum Simpangan Kota Depok, Jawa Barat, akibat menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Orang tua Eka mengakui jika anaknya sudah lima hari terbaring di RS akibat sakit DBD.
“Kami maklum saja sebagai orang tua karena lagi sakit. Saya bilang jangan kerjakan cepat-cepat, manfaatkan waktu dua jam,” tutur Ayah Eka, Eko Karsono saat ditemui awak media di RS Umum Simpangan Kota Depok.
Selama dirawat di RS itu, Eka tidak sempat banyak belajar untuk mempersiapkan diri. Sementara, besok ia sudah diperbolehkan pulang dan akan mengikuti UN di rumah. Eka didampingi oleh pihak pengawas dan panitia dari pihak sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Herry Pansila menjelaskan, Eka merupakan pelajar satu-satunya di Kota Depok yang mengikuti UN di RS pada hari kedua pelaksanaan.
“Eka melaksanakan UN di rumah sakit Simpangan Depok, diawasi pengawas bergantian. Eka mengikuti UN di RS selama dua hari ini,” papar Herry.
Pengawas UN Lucky Arsito dari SMK Tirtajaya menegaskan, pihaknya tidak memberikan perlakuan khusus kepada siswa yang sedang sakit.
“Kita sama kan dengan peserta lainnya tidak ada perbedaan kami hanya fasilitasi saja. Soal dikirim ke sekolah lalu ke rayon,” teran Lucky.
Siswa terkait, Eka mengatakan bahwa dirinya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal ujian matematika karena kurangnya persiapan belajar karena dirinya masih merasa pusing-pusing.
“Soalnya susah banget, buat isi jawaban juga repot karena terganjal infus dan tidak dikasih coret-coretan,” terang Eka.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  SMPN 3 Purwakarta Gelar HUT Spenti ke-37