Sejak 2015 Pendidikan Berkarakter di Purwakarta Jawab Keinginan Presiden

Foto : Pelajar Purwakarta.ISTIMEWA

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta memberlakukan konsep pendidikan berkarakter sejak tahun 2015. Konsep ini memiliki pedoman teknis yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) No69 tahun 2015 tentang Penerapan Nilai Dasar Pendidikan Berkarakter.

Saat ini, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy untuk memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada pelajar di Indonesia bukan hanya dalam bentuk mata pelajaran. Melainkan kegiatan yang membangun rasa empati, seperti menjenguk teman yang sedang sakit atau semacamnya.

Presiden memberikan orientasi agar pendidikan di Indonesia berpijak pada pola pendidikan berkarakter. “PR-nya itu menengok tetangga yang sakit, menengok kawannya yang sakit. Anak didik kita bisa beri PR memberikan makanan kepada tetangga yang kurang mampu,” kata Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id.

Baca Juga  Dr Surya Hadi Dharma MUd Ketua STAI DR KHEZ Muttaqien Purwakarta 2023-2027

Presiden Jokowi mengemukakan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sleman, Yogyakarta pada Minggu (23/7/2017) lalu.

Menanggapi hal ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menuturkan, dalam pasal 15 Perbup Pendidikan Berkarakter di Purwakarta untuk memupuk rasa kebersamaan dan setia kawan, guru wajib memberikan arahan kepada peserta didik agar saling memberi dan berbagi.

Baca Juga  Disdik Purwakarta Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

“Imbauan Pak Presiden bagus sekali, kami di Purwakarta juga melaksanakan Konsep Pendidikan Berkarakter,” singkat Dedi, Selasa (25/7/2017).

Perbup ini pun telah diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 421.7/2016/Disdikpora tentang Pemberian Tugas Kreatif Produktif Pengganti Pekerjaan Rumah dan Larangan Karya Wisata.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Surat Edaran tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni pada 5 September 2016.

“Menurut saya, hal-hal yang akademis itu cukup dihabiskan di sekolah, jangan dibawa ke rumah sebagai PR. Saya sering lihat anak di rumahnya justru depresi, karena terlalu dibebankan PR akademis,” tandas Dedi saat merilis Surat Edaran tersebut.

Baca Juga  Hadapi New Normal, Bupati Purwakarta Persiapkan Sistem Pembelajaran Secara Virtual

Varian Program Pendidikan Berkarakter yang berhasil diterapkan di Purwakarta antara lain, pendalaman kitab Agama sesuai dengan Agama dan keyakinan yang dianut oleh para pelajar, ditambah Baca Tulis Al Qur’an dan pendalaman Kitab Kuning bagi pelajar muslim. Selain itu, Pendidikan Vokasional yang dilaksanakan dua kali dalam satu bulan pun telah dilaksanakan oleh seluruh sekolah di Purwakarta

EDITOR : DICKY ZULKIFLY