Pesantren Cireok Purwakarta Mampu Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Foto : Anak pecandu Narkoba yang kemudian diangkat menjadi anak asuh dan dititipkan oleh Dedi di Pesantren Cireok, Campaka Purwakarta

PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Bagus Supriadi (17) seorang anak pecandu Narkoba yang kemudian diangkat menjadi anak asuh dan dititipkan oleh Dedi di Pesantren Cireok, Campaka Purwakarta. Pesantren ini khusus menangani santri yang terkontamintasi Narkoba.

Setelah dua minggu tinggal di Pesantren, Bagus sudah menunjukan perkembangan positif bahkan sekarang ia sedang menjalahi tahap penyembuhan. Pimpinan Pesantren Cireok, Kiai Endang Abdush Shomad mengungkapkan bahwa Bagus memiliki kemauan yang kuat untuk sembuh, karena metode pengobatan saja tidak akan cukup harus ada keinginan kuat dari pasien. “Sebentar lagi juga sembuh, Insya Allah ya,” kata Endang.

Baca Juga  Panglima Santri Ingatkan Tiga Hak Pesantren

Endang menambahkan Metoda yang digunakan di Pesantren Raudhatul Muta’allimin (nama pesantren Cireok) adalah Dzikir dan Terapi Pijat, melalui Metoda Dzikir pasien diharapkan mampu meraih relaksasi ruhani dan melalui Metode Terapi Pijat pasien mampu merasakan relaksasi jasmani sehinggai ruh dan jasadnya sama-sama menjalani pengobatan.

“Cara ini kami lakukan untuk membangkitkan kekuatan jasad dan mentalitas ruhani pasien,” ujar Kiai yang akrab disapa Akang ini.

Baca Juga  Unhan Mengajar di SMK dan MA Islamic Centre Cirebon

Bagus sendiri bertemu dengan Dedi Mulyadi dalam acara safari budaya yang dihelat di salah satu daerah, keseharian Bagus hanya diisi dengan nongkrong di Jalanan, inilah yang mengakibatkan ia terjerumus memakai Narkoba.

“Bagus ditinggalkan orang tuanya sejak usia dua tahun, akhirnya terlantar dan menjadi pemakai narkoba,” kata Dedi.

Dedi menambahkan bukan hanya Bagus tetapi  sudah banyak anak dalam safari budaya dari dengan berbagai macam masalah keluarganya yang terbantu.

Baca Juga  Ratusan Guru PAUD dan Dikmas di Purwakarta Belajar Bahasa Inggris

“Melalui safari budaya banyak hal yang saya alami, diantaranya bertemu anak-anak yang mengalami berbagai problem dan saya temukan secara alami, seharusnya sudah menjadi tugas Negara untuk melindungi anak seperti Bagus,” pungkas Dedi.

Sementara itu, sambil terisak Bagus menuturkan bahwa dirinya merasa terbantu oleh Dedi Mulyadi, Bagus ingin segera sembuh agar dapat bertemu kembali dengan neneknya.
“Ingin segera pulang ketemu Nenek dan bawa domba pemberian Kang Dedi,” pungkas Bagus.(jem)