Pelajar SMAN 68 Jakarta Terkagum-kagum Lihat Diorama Tatar Sunda Purwakarta
Foto : Guide mojang Diorama Tatar Sunda Purwakarta memandu para pelajar SMAN 68 Jakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 68 Jakarta berkesempatan mengunjungi Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (12/1/2017).
Mereka datang langsung menjawab rasa penasaran yang kian tak terbendung. Pelajar datang didampingi civitas akademica beserta perwakilan alumni.
Joel Andreas Martua, salah satu pelajar kelas 11 sekolah tersebut mengakui, museum arsip milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta ini paling keren. Apalagi, daerah-daerah lain termasuk Jakarta belum memiliki museum yang sama.
Foto : Guide jajaka Diorama Tatar Sunda Purwakarta memandu para pelajar SMAN 68 Jakarta.
“Ini keren banget. Saya harap Jakarta dan daerah-daerah lain bisa mencontoh. Keren banget sumpah,” kata Joel kepada headlinejabar.com di sela kunjungannya.
Joel mengaku tahu soal keberadaan diorama ini dari pemberitaan media dan kabar di media sosial. Yang bikin dirinya kagum, ia tak merasa bosan belajar sejarah Sunda dan masa lalu nusantara melalui kemasan digitalisasi dan teatrikal.
“Seolah-olah kita diajak ke dunia masa lalu. Dan betul-betul hadir di sana. Asli belajar di sini menyenangkan dan gak jenuh,” tutur Joel.
Foto : Alumni, civitas academica SMAN 68 Jakarta berbincang dengan pihak Diorama Tatar Sunda Purwakarta.
Pelajar kelas 11 lain, Fakhruddin Hanif mengabadikan seluruh momen penting melalui jepretan kamera ponsel dan catatan pribadinya. Hanif bahkan menyerap seluruh materi yang disampaikan melalui bantuan para guide diorama.
“Dari materi satu ke materi lain gak menjenuhkan. Kita betul-betul disajikan sejarah seperti dunia asli. Ini wisata edukasi yang menyenangkan,” kata Hanif.
Wakil Kepala SMAN 68 Jakarta Widiartini mengharapkan, wawasan anak didiknya bisa bertambah setelah mengunjungi Diorama Tatar Sunda Purwakarta. Mengerti akan konsep teori sejarah dan nilai-nilai yang tersembunyi di dalamnya.
Foto : Pelajar, alumni dan civitas academica SMAN 68 Jakarta berfoto di Diorama Tatar Sunda Purwakarta, sembari mengucap salam trasidi Sunda, sampurasun.
“Lalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Purwakarta sukses mengajarkan sejarah kepada masyarakatnya. Sebagai warga Jakarta kami kagum dengan keberadaan objek wisata edukasi diorama ini,” kata Widiartini.
Widiartini mengakui kedatangannya ke Purwakarta bukan saja hanya mengunjungi diorama. Anak didiknya turut diajak belajar bagaimana membuat makanan khas simping.
“Kami ingin mengenal Purwakarta lebih dekat lagi. Keren kotanya juga bersih. Kami tahu ada diorama salah satunya ada alumni yang bekerja di Purwakarta,” tutur dia.
Foto : Serah terima cinderamata dari pihak Diorama Tatar Sunda Purwakarta kepada civitas academica SMAN 68 Jakarta.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Purwakarta Nina Meinawati mengaku tersanjung sudah dikunjungi anak didik asal ibu kota. Tentu hal ini memacu semangat Nina, sebagai perwakilan Pemkab Purwakarta untuk lebih memberikan kontribusi terhadap masyarakat.
“Sangat bangga dan tersanjung. Anak didik asal ibu kota mengagumi diorama kami. Karya pemimpin kami sudah banyak diakui oleh kalangan mulai golongan masyarakat biasa sampai pejabat tinggi pemerintahan,” kata Nina.
Sejak direncanakan berdiri, Diorama Tatar Sunda Purwakarta memang diperuntukkan bagi kepentingan wisata dan edukasi. Utamanya menyoal sejarah Sunda dan nusantara.
“Untuk lebih mengenal tentang sejarah masa lalu. Karena peradaban bangsa dilihat dari sejauh mana kefokusan dalam menjaga arsip sejarahnya. Karena lewat arsip, kita melihat sejarah,” tutup dia.
DICKY ZULKIFLY