Konsultasi Seputar PAUD dan PNF, Disdik Kota Banjar Kunjungi Disdik Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta menerima kunjungan kerja dari Bidang PAUD dan PNF Disdik Kota Banjar bertempat di Bale Mandalakarsa SKB Purwakarta, Kamis 26 September 2024.
Rombongan yang dipimpin oleh H Kaswad MPd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, disambut hangat oleh Dr H Purwanto MPd, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Kehadiran 12 orang anggota rombongan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas, Kepala Bidang PAUD PNF, Kasi, Staf PAUD PNF, serta Staf SKB dari Disdik Purwakarta, sementara dari Disdik Banjar hadir Kabid PAUD PNF, Penilik, dan staf pendukung.
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan konsultasi mengenai proses penegerian sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) swasta menjadi negeri serta observasi terhadap pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Purwakarta.
Dr. H. Purwanto menyampaikan sambutan positif atas kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa gedung SKB sebelumnya sempat tidak terurus.
Namun, menyadari pentingnya pendidikan non formal yang merupakan salah satu bentuk pendidikan tertua, Purwanto berinisiatif untuk memfungsikan SKB sebagai pusat pendidikan non formal yang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan Disdik Purwakarta.
SKB bahkan pernah menjadi tempat tinggal bagi tim sepakbola muda Purwakarta yang beberapa pemainnya telah berlaga di tingkat nasional.
Purwanto menekankan, kualitas dan reputasi sebuah lembaga seperti PKBM sangat bergantung pada cara kita mengelolanya.
“Jika lembaga tersebut dikelola dengan baik dan tertata, tentu akan banyak yang tertarik untuk belajar di sana. Oleh karena itu, SKB Purwakarta telah dikelola dengan baik, tidak hanya dalam hal lingkungan tetapi juga dalam kurikulum pendidikan,” ucap Purwanto.
Di sisi lain, H. Kaswad menyatakan harapannya bahwa kunjungan belajar ke SKB Purwakarta ini dapat menjadi inspirasi bagi SKB di Kota Banjar yang selama beberapa tahun terakhir tidak aktif.
Ia juga menyoroti adanya banyak TK negeri di Purwakarta, sedangkan di Kota Banjar hanya terdapat satu, sehingga penting untuk mempelajari proses penegerian dari TK swasta menjadi negeri.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah gedung yang masih menggunakan fasilitas desa, serta perlunya penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.