Kisah Perjuangan Hansip Kuliahkan Anaknya yang Menjadi Lulusan Terbaik di UBP Karawang
KARAWANG, headlinejabar.com
Nita Fitriyani, menjadi lulusan terbaik Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang dengan IPK 3,83. Dibalik prestasinya yang gemilang ternyata ia merupakan anak dari seorang hansip.
Perasaan haru itupun tumpah menyelimuti diri Omay Zaelani (48) yang mengenakan seragam hansip dan Acah Kurniawati (45) saat mendampingi anaknya di wisuda.
“Saya merasa bangga memiliki anak yang lulus dengan predikat cumlaude,” lirih Omay Zaelani, saat ditemui di Gedung Serbaguna Bintang Maruli di Jalan Syekh Quro, Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Sabtu (22/6).
Omay bercerita, Fitriyani yang merupakan anak pertamanya ini, memiliki kemauan yang tinggi dan semangat juang dalam mewujudkan cita-citanya untuk membahagiakan orangtuanya.
“Kegiatan sehari-hari terus belajar dan belajar,” ucapnya.
Melihat perjuangan anaknya, Omay pun tidak mau anaknya berhenti kuliah, hanya karena masalah biaya.
Untuk itu, Omay mencari penghasilan tambahan dengan bekerja serabutan seperti buruh bangunan dan kuli konveksi.
Hal serupapun dilakukan oleh ibunya, Acah, ia membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan kue.
“Atas izin dan kehendak Allah, biarpun honor saya 650ribu perdua bulan, dan intensif dari desa 150ribu, kemudian dibantu dengan penghasilan ibunya yang berjualan. Pokoknya kerja apa aja yang penting bisa kuliahin anak,” sebutnya.
Kendati demikian, ia juga mengaku bahwa Fitriyani sempat memiliki tunggakan UKT.
“Pernah kesulitan bayaran kuliah, cuma sering kompromi dengan anak,” jelasnya.
Namun siapa sangka kegigihan dalam belajar dan prestasi akademiknya itu dapat meringankan nafas orangtuanya, sesaat dirinya mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Daerah.
“Alhamdulillah dapat beasiswa Karawang Cerdas, 6 juta bisa buat tambah-tambah bayar kuliah,” timpal Fitriyani.
Dihadapan wartawan, tak malu-malu ia juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtuanya atas perjuangan keras mereka dalam menyekolahkan anaknya agar menjadi sarjana.
“Saya melihat perjuangan bapak dan ibu itu luar biasa, jadi saya harus melakukan yang terbaik dan mempersembahkannya untuk orangtua saya. Terimakasih yah Pak, Bu,” ujarnya.
Suasana haru ini, terjadi begitu saja diantara perayaan 378 wisudawan dan wisudawati UBP Karawang.
Fitriyani juga sempat menyampaikan cita-citanya yang ingin menjadi seorang programmer.
“Saya memiliki cita-cita ingin menjadi programmer, saya juga pengen melanjutkan studi S-2, tapi mau kerja dulu, buat bantu-bantu biaya hidup orangtua juga, biar bahagiain orangtua dulu,” kata dia.
Sementara, Rektor UBP Karawang, Prof. Dedi Mulyadi, S.E., M.M mengatakan pada wisuda yang ke-8 ini ada 11 mahasiswa yang menyandang predikat cumlaude.
“Semua wisudawan terbaik itu IPKnya diatas 3,8. Diantara 11 wisudawan tersebut ada anak yang orangtuanya berprofesi sebagai seorang hansip,” ungkapnya.
Dirinya sangat mengapresiasi atas perjuangan orangtuanya, termasuk Fitriyani karena bisa memberikan hasil terbaik kepada kedua orangtuanya.
“Kita apresiasi dan menjadi contoh, karena kita tahu penghasilan sebagai hansip ini tidak sebaik yang lain ya. Tapi ternyata bisa membuat putrinya menjadi lulusan terbaik di UBP. Ini bagi kita sesuatu yang luar biasa gitu,” pungkasnya