Kadisdik Purwakarta Resmikan Tajug Mandala Hyang

Kadisdik Purwakarta Dr H Purwanto MPd meresmikan Tajug Mandala Hyang.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Dr H Purwanto MPd meresmikan Tajug Mandala Hyang berlokasi di SDN 2 Cikopo, Rabu 18 September 2024.

Diketahui, Tajug Mandala Hyang ini material bangunannya terbuat dari mayoritas bambu. Tajug ini juga diresmikan tepat di Hari Bambu Sedunia.

“Tajug Mandala Hyang tempat yang akan dijadikan anak-anak didik untuk menguatkan spiritualitasnya. Pemberian nama Tajug Mandala Hyang
juga sebagai upaya untuk mengenalkan kembali istilah kearifan lokal kepada generasi penerus,” ucap Purwanto.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Kukuhkan FPSH dan HAM

Tajug Mandala Hyang dibangun selama tiga bulan dengan mayoritas kontruksi dari bambu.

Dalam kata lain, pembangunan tajug ini juga sebagai kampanye perlindungan ekosistem bambu.

“Di sekolah ini (SDN 2 Cikopo) terdapat Arboretum Bambu Linuhung. Tertanam bambu asal seluruh dunia. Terdapat 350 rumpun bambu, 43 jenis bambu dari seluruh dunia salah satunya dari China dan Jepang,” ujar Purwanto.

Peringatan Hari Bambu Sedunia Ketiga di Kabupaten Purwakarta

Baca Juga  Aset Koperasi Al-Muhajirin Purwakarta Capai Rp754 Juta

Dari Arboretum Bambu Linuhung, kampanye perlindungan dan budidaya tanaman bambu di Kabupaten Purwakarta terus meningkat.

Arboretum Bambu Linuhung juga menjadi pusat perayaan Hari Bambu Sedunia di Purwakarta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

“Sekolah di Purwakarta ke depan kami orientasikan memiliki wawasan keterampilan mengenai bambu. Bambu harus menjadi teman kehidupan kita. Nyatanya bambu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Oksigen kita sendiri mayoritas dari bambu,” ujar Purwanto.

Baca Juga  Muatan Lokal Agama dalam Pendidikan Purwakarta di Mata Kiai

SDN 2 Cikopo sebagai pusat transformasi pendidikan lingkungan dan pangan dalam satu kawasan berbasis Arboretum Bambu Linuhung.

Purwanto mengharapkan, ke depan siapapun bupati dan gubernurnya bisa menjadikan tempat ini sebagai episentrum generasi emas.

“Anak-anak didik kita harus diperkenalkan dengan bambu. Arboretum Bambu Linuhung kita bangun di atas tanah yang semula terbengkalai, sempat jadi sengketa, sekarang sudah kita kuasai,” ujar Purwanto.