Guru Asal Purwakarta Raih Penghargaan IKA UPI Awards

Foto : Guru Asal Purwakarta Raih Penghargaan IKA UPI Awards

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) kembali memberikan IKA UPI Awards di momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihelat di Hotel Grand Asrilia Bandung pada hari Sabtu (05/5/2018) sampai hari Minggu (06/5/2018). Penghargaan itu diberikan untuk tiga orang pengajar dalam kategori Guru Pengabdi.

Salah satunya adalah Guru asal Purwakarta, Raziah, Guru Honorer dari SDN 1 Kutamanah Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Juga  Wow.. Peserta UN Paket C di Purwakarta Capai Ribuan

Penghargaan diserahkan langsung oleh kepala IKA UPI sekaligus Menteri Perdagangan, Dra Enggartiasto Lukita didampingi ketua umum pengurus besar PGRI, Dr Unifah Rosyidi M,Pd.

Raziah yang ditemui langsung mengaku merasa terharu dan bahagia. “Seperti mimpi, bisa bertemu orang besar, bisa salaman sama pak menteri,” terang Raziah.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H Purwanto mengaku bangga dan bersyukur karena salah satu guru di wilayah kerjanya mampu menjadi guru pengabdi.

Baca Juga  Inovasi Baru Disdik Purwakarta, Berhasil Kumpulkan 16,9 Ton Beras Perelek dengan Kanjut Kundang

“Bersyukur, bangga, ada guru dari Purwakarta yang terpilih, semoga kedepan lahir Raziah- Raziah baru, bukan hanya diPurwakarta, tetapi di Indonesia, agar pendidikan kita semakin lebih baik lagi,” ujarnya.

Menjadi Guru adalah Cita-Cita juga Panggilan Jiwa

Sebelum menjadi guru, Raziah sempat bekerja disebuah pabrik di daerah kecamatan Jatiluhur, namun tidak lama kemudian berhenti karena melihat kondisi pendidikan anak-anak di desa Kutamanah yang cukup terisolir saat itu, hingga memanggil jiwa Raziah untuk ikut ambil bagian sebagai guru Sukwan di SDN 1 Kutamanah dari 2014 sampai sekarang.

Baca Juga  Anne Ratna : Pelajar Purwakarta Harus Tangguh Seperti Pramuka

Selain menjadi guru, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Raziah juga tidak malu menjalani aktivitas sebagai buruh kasar, karena suaminya hanyalah seorang buruh serabutan yang tidak menentu penghasilannya, sementara gaji Raziah sebagai guru honorer hanya Rp400 ribu perbulan.

Raziah beserta keluarga saat ini tinggal rumah sangat seserhana di tanah milik perum Jasa Tirta, tidak jauh dari tempat dirinya mengajar.

REPORTER : AGA GUSTIANA
EDITOR : DICKY ZULKIFLY