Gara-Gara Dicegat Seorang Anak, Bupati Purwakarta Bongkar Masalah Pelajar Putus Sekolah
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Dedi Mulyadi berdiskusi dengan Herman Jayadihardja (35), orang tua Angga Suherman (8) pelajar putus sekolah di Kecamatan Bojong Purwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Iman (15) siswa kelas IX SMP Terpadu Cileunca Kecamatan Bojong Purwakarta, Jawa Barat, nekat mencegat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, di sela acara pelantikan pengurus DPD Golkar Purwakarta, Selasa (27/9). Sambil tergesa, dengan berani dia meminta pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda itu untuk datang ke rumah kerabatnya.
“Pak, ayo ke rumah saudara saya pak. Kasihan dia. Masih anak-anak tapi tidak boleh sekolah oleh orang tuanya,” seru Iman yang membuat langkah Dedi berhenti seketika.
Kang Dedi, begitu dia disapa lantas menuju rumah yang ditunjukan oleh Iman. Sampai di rumah sederhana bercat hijau, Dedi bertemu dengan orang tua dari anak yang dimaksud oleh Iman. Herman Jayadihardja (35), orang tua Angga Suherman (8) tampak terkejut melihat kedatangan bupati yang saat ini tengah menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua tersebut.
“Kenapa anak bapak tidak sekolah? Besok harus mulai sekolah demi masa depan anak bapak,” tegas Dedi kepada Herman.
Lalu dengan polos Herman menjawab bahwa anaknya tersebut sudah memiliki ijazah, maka tidak perlu lagi menjalani pendidikan di sekolah.
“Anak saya sudah punya ijazah pak. Tuh kemarin dibawa sama pak haji,” kata Herman.
Setelah diselidiki ternyata Herman, orang tua Angga tersebut mengalami gangguan jiwa. Bahkan menurut keterangan kerabatnya, sudah empat kali dia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung Barat namun belum mendapat hasil yang diharapkan.
Herman diketahui menderita gangguan jiwa sejak ditinggal bekerja oleh istrinya menjadi tenaga kerja wanita ke luar negeri. Perilaku aneh ini muncul pada diri Herman diduga karena istrinya tidak kunjung memberikan kabar berita tentang keadaannya di tempat perantauan. Mendapati Herman kini sakit jiwa, istrinya pun kembali berangkat kembali ke luar negeri.
Prihatin terhadap masa depan pendidikan anaknya, Bupati Dedi kemudian meminta guru di sekolah setempat agar setiap hari datang ke rumah Herman untuk mengajar anaknya, Angga.
“Bu, tolong ini Angga diajari pelajaran sekolah. Kalau terus tidak diizinkan ayahnya untuk keluar rumah, ibu datang saja setiap hari kesini. Saya tambah honor ibu Rp1,5 juta,” kata Dedi kepada Guru Sekolah Terpadu Cileunca.
Dedi pun turut memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp3 juta untuk Angga agar dapat membeli peralatan sekolah. Tidak hanya itu, mulai besok Angga juga akan memulai beternak domba, sumbangan dari Bupati Dedi.(*)
Editor : Dicky Zulkifly