Film Pelajar Linggabuana Juara 2 se-Jabar
Foto : Para Pelajar Jurusan Produksi Program Penyiaran Pertelevisian (TP3TV) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Linggabuana Purwakarta menorehkan prestasi brilian dengan menjuarai lomba se-Jawa Barat
BANDUNG, headlinejabar.com
Salah satu film Chendol The Series karya pelajar Jurusan Produksi Program Penyiaran Pertelevisian (TP3TV) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Linggabuana Purwakarta meraih juara umum 2 se-Jawa Barat. Film pendek tersebut berjudul “Memahami dan Mengenal HIV AIDS” dinyatakan sebagai juara umum 2 dalam lomba film peringatan HIV/AIDS Komisi Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP) Jabar tahun 2015.
Pelajar Linggabuana melalui filmnya meraih penilaian sempurna dari dewan juri. Namun, satu film lagi yang diproduksi anak-anak Linggabuana berjudul “Cahaya Sahabat” tak lolos ke babak final. Kurang lebih sebulan lamanya, perlombaan digelar. Para pelajar Purwakarta tersebut melumat kualitas film pelajar lain yang ada di Jawa Barat.
“Kami berhasil meraih juara umum 2 tingkat Jabar, lomba film pendek peringatan HIV/AIDS sedunia tingat Jawa Barat oleh KPAP Jabar. Karya anak-anak kami bisa dilihat di media sosial facebook dan youtube Chendol The Series berjulul Memahami dan Mengenal HIV AIDS serta Cahaya Sahabat,” jelas Kepala Jurusan (Kajur) TP3TV SMKN 3 Linggabuana Yoga Permana SKom, Selasa (12/1/2015).
Film tersebut diproduksi oleh pelajar TP3TV SMKN 3 Linggabuana yang disutradarai oleh Lufi Julian, kameraman Wisnu Saputra, editor video M Rifan Ciptawan, Lilis Nurlalela Chen, dan Fatimah Azizah. Pembantu umum M Zaenudin, Nurul Oktavia, Lia Lisnawati, serta Daffa. Film tersebut berhasil diproduksi dan dilombakan atas dukungan dari pihak sekolah. Meski demikian, film dirpoduksi menggunakan peralatan sederhana.
“Keluar dengan produksi Chendol The Series. Diambil dari nama minuman kesukaan anak-anak, cendol menginspirasi mereka. Sampai bisa membuat film yang memiliki nilai dan pesan moral yang tinggi. Khususnya menyikapi kondisi remaja saat ini, dan begitu bahayanya HIV/AIDS bagi remaja. Film ini menyampaikan pesan moral dengan sentuhan lembut gaya remaja. Dewan juri juga memandang film kami ini memiliki nilai edukasi yang tinggi,” ungkap Yoga, yang juga merupakan pembimbing pembuatan film Chendol The Series.
Sutradara Chendol The Series Lufi Julian mengatakan, pembuatan dua filmnya hanya memakan waktu dua hari. Fasilitas syuting sendiri menggunakan peralatan sederhana. Menurutnya, modal membuat karya adalah semangat dan imajinasi. Chendol The Series sendiri bisa diproduksi dan memenangkan lomba dikarenakan tetap mengedepankan unsur-unsur film.
“Kemasannya yang kami buat selembut mungkin. Tidak terlalu serius, alurnya sedikit demi sedikit membukakan satu cerita ke cerita lain, satu pesan ke pesan lain. Ditambah, ada unsur komedi candaan anak-anak remaja seputar HIV /AIDS,” ungkap Lufi.
Kepala SMKN 3 Linggabuana Jaka Slamet Riyadi MPd menilai, dari awal pihaknya sudah meyakini mereka akan lolos sebagai juara. Meski dalam hal ini mereka hanya duduk di peringkat kedua, sebagai sekolah baru dan pelajar asal daerah, mereka bisa membuktikan kemampuan di muka provinsi. Jaka mengharapkan prestasi mereka tembus sampai wajah nasional.
“Kami dari pihak sekolah merasa bangga dengan pencapaian mereka. Sebagai sekolah baru, SMKN 3 Linggabuana bisa unjuk taring prestasi ke muka publik. Dan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Kami selalu mengapresiasi dan mendukung mereka. Satu modal yang kami berikan, yakni kemauan dan semangat,” tutur Kepsek Jaka.(aga)