Ecobrick SMPN 2 Pasawahan Solusi Penanganan Sampah Plastik

Kadisdik Purwakarta Purwanto menunjukkan ecobrick karya pelajar SMPN 2 Pasawahan.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta melakukan gebrakan baru di wilayah pelestarian lingkungan hidup.

Salah satu yang menonjol, metodi pembelajaran ecobrick milik UPTD SMPN 2 Pasawahan.

Ecobrick adalah metode mengisi botol plastik dengan sampah plastik dan dipadatkan.

Kepala Disdik Purwakarta, Purwanto memantau langsung workshop ecobrick tatanen di bale atikan milik SMPN 2 Pasawahan.

Baca Juga  Presiden Instruksikan Bullying Tak Muncul Lagi

“Ini upaya kita dalam rangka penyelamatan lingkungan. Anak-anak dididik untuk peduli terhadap sampah yang ada di sekitarnya dan diolah menjadi produk yang bermanfaat,” kata Purwanto, Jumat (12/3/2021).

Pelajar SMPN 2 Pasawahan berhasil membuat ecobrick menjadi hiasan, kursi, bedengan tanaman.

“Sampah plastik yang dipungut oleh pelajar di sekitar rumah lalu dimasukkan ke dalam botol minuman 1,5 liter. Satu ecobrick memiliki berat sekitar delapan ons,” ujar Purwanto.

Baca Juga  Siswi Kelas 3 SDIT Cendekia Purwakarta ini Tahfidz Quran Juzz 30

Dari satu materi pembelajaran ecobrick terdapat materi tentang matematika, bahasa, lingkungan hidup, agama dan sebagainya.

“Ini upaya kita dalam rangka menyelamatkan lingkungan. Anak-anak dididik untuk lebih peduli terhadap sampah yang ada di sekitarnya menjadi produk yang bermanfaat,” katanya.

Kadisdik memerintahkan pelajar untuk membuat kursi dari ecobrick untuk kebutuhan sejumlah siswa di sekolah.

Baca Juga  Selama Bulan Ramadhan, Siswa SD-SMP di Purwakarta Fokus Pendidikan Spritual

Di SMPN 2 Pasawahan ada 32 siswa persatu rombongan belajar. Jadi, ke depan kursi yang dipakai terbuat dari ecobrick.

“Nanti kursi tidak disediakan lagi oleh dinas pendidikan tapi dibuat oleh masing masing pelajar. Ini akan bermanfaat untuk pendidikan kita,” ujarnya.(dik)