Dirjen IKMA Genjot Santripreneur Purwakarta
Foto : serah terima mesin dan peralatan produksi roti kepada Pondok Pesantren Al Muhajirin, Kabupaten Purwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) di bawah Kementrian Perindustrian RI menyerahkan mesin dan peralatan produksi roti kepada Pondok Pesantren Al Muhajirin, Kabupaten Purwakarta.
Ini dalam rangka mendorong pertumbuhan wirausaha di kalangan santri di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Direktur Jenderal IKMA, Gati Wibawaningsih mengatakan, program penumbuhan wirausaha baru IKM di Ponpes Al Muhajirin diberikan dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitas dan peralatan produksi roti. Harapannya, selepas dari pesantren, mereka memiliki keahlian dan siap berwirausaha.
“Wirausaha dibidang produksi roti dipilih, karena sesuai proposal yang diajukan Ponpes tersebut dan tentunya dengan melihat kebutuhan dan kemampuan santri nya, jadi terserah mau nya bidang wirausaha apa kami dari kementrian hanya memfasilitasi,” ujar Gati, saat ditemui usai membuka Bimtek Wirausaha IKM dan penyerahan peralatan produksi roti di Aula Ponpes Al Muhajirin, Rabu (10/7/2019).
Pada kesempatan itu, selain bimbingan teknis, Ditjen IKMA juga memfasilitasi mesin dan peralatan produksi roti yang berjumlah 15 jenis terdiri dari mesin produksi hingga kemasan.
”Fasilitas tersebut kami berikan kepada Ponpes dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai unit bisnis baru di Ponpes Almuhajirin. Kami melihat pondok pesantren dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia,” ucapnya.
Program Santripreneur oleh Ditjen IKMA, lanjut Gati, dari tahun 2013 hingga 2018 telah membina sebanyak 22 Ponpes dan lebih dari 3000 santri telah diberikan pelatihan produksi dan motivasi kewirausahaan.
Menurutnya, Ponpes memiliki peran sebagai Agent Of Devolement yang sangat penting mengembangkan Sumber Daya Manusia di Pedesaan sehinga menjadi sarana penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
”Ponpes memilik SDM yang berkualitas, santri itu kan ulet, sabar, jujur dan tekun” jelas Gati.
Kenapa Ponpes Al Muhajirin yang dipilih, ditambahkan Gati, Ponpes Al Muhajirin diketahui memiliki santri lebih dari 4000 orang serta memiliki beberapa unit usaha diantaranya, percetakan, konveksi, peternakan ikan, dan pertanian serta lokasi Ponpes yang berada di tengah pemukiman penduduk.
“Jadi sangat strategis untuk berwirausaha dan untuk pemasaranya, nanti akan kami fasilitasi juga dengan berjualan secara online, jadi semuanya akan kita fasilitasi sampai betul-betul sukses berwirausaha dan mandiri,” kata Gati.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta, Karliati Djuanda melalui Kabid Perindustrian, Tiktik Kartika Wulansari, menyambut program santripreneur karena menambah kegiatan positif para santri ketika mondok di pesantren.
“Para santri nanti berguna bagi masyarakat, menumbuhkan ekonomi daerah dan bisa menyerap tenaga kerja khususnya di Kabupaten Purwakarta. Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa menunjang produksi kami untuk bisa lebih bersaing di pasaran,” kata Tiktik.(dik)