Dedi Mulyadi dan Ade Komarudin Sumbang Lima RKB untuk SMAN 2 Purwakarta

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin melakukan peletakan batu pertama pembangunan lima RKB di SMAN 2 Purwakarta.(Rosad Nurdin – headlinejabar.com)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin menyumbang ruang kelas baru (RKB) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Purwakarta, Jawa Barat. Dedi dan Akom usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan lima RKB dan sejumlah fasilitas pendukung seperti perpustakaan dan laboratorium, Selasa (9/8/2016).

Bupati Dedi mengatakan, Pemkab Purwakarta sudah menyiapkan sejumlah dana untuk membangun RKB termasuk di SMAN 2 Purwakarta. Namun saat muncul UU No 23 tahun 2014 mengenai Pengambilalihan SMA dan SMK ke Pemprov hal tersebut urung dilakukan.

Baca Juga  HUT PGRI Yang Ke-73, Ratusan Pelajar dan Guru Tempuh 6 Kilo Jalan Santai di Cipeundeuy, Subang

“Seiring dengan keluarnya undang-undang itu kami jadi ragu membangun. Missal kita nanti bangun sampai Rp3 miliar, kita malah rugi karena nantinya akan menjadi aset provinsi,” jelas Dedi.

Banyak pembangunan gedung SMA dan SMK baru di Kabupaten Purwakarta terancam tak terealisasi. Diwacanakan sebelumnua rencana pembangunan ini bakalan rampung pada 2017 mendatang. Namun berkenaan dengan UU 23, semua rencana itu terancam tak bisa teralisasi. Terkait persoalan alih kebijakan, Dedi menilai, pihak Pemprov seolah jalan di tempat.

“Kita doakan semoga gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bisa dikabulkan. Sehingga kita bisa tuntaskan seluruh pembangunan sekolah di Kabupaten Purwakarta, dan menjadikan sekolah-sekolah di Purwakarta terbaik di Jawa Barat bahkan Indonesia,” tutur Dedi.

Baca Juga  Harmoni Seisi Bumi, Tatanen di Bale Atikan Diresmikan

Akom yang merupakan alumni SMAN 2 Purwakarta akan menyumbang dua ruang kelas baru bersama Dedi yang berasal dari kantong pribadinya. Sementara sisanya yang lain akan dia upayakan dengan mendorong melalui anggaran negara.

“Saya bantu sumbang satu kelas, dan Kang Dedi satu kelas. Nanti sisanya akan saya bantu dorong melalui APBD provinsi atau APBN,” kata pria yang merupakan alumni tahun 1984 itu.

Akom sendiri lahir dan besar di Kabupaten Purwakarta pada 51 tahun lalu di Desa Benteng, Kecamatan Campakan, Kabupaten Purwakarta. Pendidikan SD hingga SMA pun dia tuntaskan di kabupaten yang terkenal dengan kuliner sate maranggi itu. Beranjak dewasa Akom pun melanjutkan kuliahnya ke Jakarta, dan hingga menjadi Ketua DPR RI pun dia tinggal di Jakarta.

Baca Juga  PAS 2003 Berbagi Kebahagiaan dan Cita-Cita di Yayasan Panti Asuhan Al Hikmah Purwakarta

“Meskipun saya sekolah di SMAN 2 Purwakarta, bukan di sekolah terkemuka di kota besar tapi saya bisa mewujudkan mimpi saya sebagai politisi. Pesan saya untuk anak-anak semua, kita harus punya mimpi dan pelajari potensi keunggulan kita,” tutup Akom.(*)

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly