Arboretum Bambu Linuhung, Lahan Terbengkalai Jadi Pusat Pembelajaran

Kadisdik Purwakarta Dr H Purwanto dalam penanaman bambu di Arboretum Bambu Linuhung.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Kolaborasi dan gotong royong yang apik semua lapisan masyarakat di Kabupaten Purwakarta, berhasil menyulap lahan terbengkalai menjadi pusat pembelajaran.

Adalah Arboretum Bambu Linuhung. Berlokasi di SDN 2 Cikopo, sebagai pusat pendidikan dan ‘pabrik’ oksigen untuk daerah sekitarnya.

Teranyar, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta bersama Self Learning Institute melakukan penamanan bambu di Arboretum Bambu Linuhung, Selasa 30 April 2024.

Kegiatan Penanaman kali ini dihadari oleh tokoh masyarakat Kang Dedi Mulyadi serta sejumlah pejabat daerah dan tokoh lainnya.

Acara penanaman dimulai dengan penampilan seni dari peserta didik sekolah dasar dari Kecamatan Babakan Cikao dan Bungursari.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto mengatakan, Arboretum Bambu Linuhung merupakan wujud dan sumbangsih dalam pelestarian lingkungan.

Baca Juga  Sekarang Colek Dikit Urusannya Polisi. Bupati Purwakarta Bentuk Tim Pembela Guru 

“Arboretum bambu murni hasil gotong royong baik dari dinas pendidikan, tokoh masyarakat, kepala sekolah, guru dan siswa serta penjaga dan juga masyarakat sekitar,” kata Purwanto.

Dengan gotong royong, lahan yang akan dijadikan pusat rekreasi dan edukasi masyarakat akan terwujud dan menjadikannya tempat yang bermanfaat khususnya bagi peserta didik.

“42 Jenis pohon bambu dari berbagai macam negara ada di arboretum bambu ini dan tercantum barcode di setiap pohonnya yang berisi data nama yang menanam, jenis bambunya, manfaatnya dan tanggal penanamannya. Ini sebagai salah satu pembelajaran literasi digital bagi peserta didik. Selain itu data ini sifatnya abadi karena berbentuk data digital yang dapat diakses kapanpun,” ujar Purwanto.

Baca Juga  Anak Putus Sekolah Gara-gara Keseringan Ngewarnet

Purwanto berharap kegiatan ini dapat mematik semangat dan kontribusi berbagai kalangan termasuk pemerintah daerah agar dapat turut berperan serta dalam pelestarian lingkungan melalui arboretum bambu.

Tokoh masyarakat Kang Dedi Mulyadi dalam sambutannya menyebutkan tentang pentingnya pohon bambu dalam kelestarian alam dan keberlangsungan hidup manusia. Bambu juga merupakan simbol peradaban bagi masyarakat Sunda.

“Bambu bagi urang Sunda adalah sumber peradaban kehidupan. Ciri-ciri urang Sunda dilihat dari kebun  bambu. Jika kebun bambunya sudah hilang maka hilanglah peradaban urang Sunda tetapi juga hutan bambunya masih ada, maka peradaban Sunda masih ada,” kata Kang Dedi.

Baca Juga  Unhan Mengajar di SMK dan MA Islamic Centre Cirebon

Bagi masyarakat Sunda, semua runtutan bambu adalah karya seni dan berkehidupan serta tidak ada satupun ujung dari bumbu yang tidak bermanfaat.

“Dalam ilmu ekologi, pohon bambu adalah tempat berkumpulnya ekosistem. Bambu itu kasar dan berbulu sehingga bisa menangkal debu. Akar-akarnya mencengkram kuat dan secara ekonomis tidak perlu pupuk saat bertumbuh,” ucap Dedi.

Pohon bambu sudah memberikan oksigen bagi masyakat dan nilainya lebih tinggi dari materi.

“Sebab itu, saya meminta agar kebun bambu tetap lestari dan setiap OPD menanam pohon bambu di area kantornya serta membebaskan pajak bagi kebun maupun hutan bambu,” ucap Dedi.