Ada Kelas Khusus untuk Tangani Pelajar Nakal di Purwakarta
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memeriksa salah seorang pelajar di SMPN I Babakan Cikao yang dinilai memiliki tingkat kenakalan luar biasa.(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Berani nakal saat menyandang status pelajar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, siap-siap dipisahkan dengan pelajar lain yang dianggap memiliki karakter baik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta saat ini menyiapkan kelas khusus bagi pelajar yang memiliki tingkat kenakalan diluar batas kewajaran.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku telah menyediakan ruangan khusus di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Purwakarta Jl Suriawinata Purwakarta. Kelas ini diperuntukan menjadi ruangan kelas bagi anak-anak nakal yang tidak bisa ditangani oleh guru mereka di sekolah.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memeriksa salah seorang pelajar di SMPN I Babakan Cikao yang dinilai memiliki tingkat kenakalan luar biasa.(Redaksi)
Kelas khusus ini cara penanganan efektif, mengingat pelajar nakal tersebut tidak bisa ditanggulangi dengan cara yang biasa.
“Kita siapkan kelas khusus untuk mereka. Mentornya juga khusus, disesuaikan dengan tingkat kenakalannya. Mereka juga memiliki hak penuh untuk mendapatkan pendidikan. Makanya harus kita akomodir, dari nakal berubah menjadi tidak nakal kan indikator keberhasilannya disana,” jelas Dedi usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMPN I Babakan Cikao, Jumat (16/9/2016).
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memeriksa salah seorang pelajar di SMPN I Babakan Cikao yang dinilai memiliki tingkat kenakalan luar biasa.(Redaksi)
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengantar salah seorang pelajar di SMPN I Babakan Cikao yang dinilai memiliki tingkat kenakalan luar biasa.(Redaksi)
Pelajar yang mengikuti kelas khusus tersebut menurut Dedi secara administratif masih berstatus sebagai siswa di sekolahnya. Mereka hanya pindah lokasi belajar dan akan dikembalikan ke sekolahnya ketika sudah mengalami perbaikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka hanya pindah tempat belajar, secara administratif masih tercatat sebagai siswa di sekolah masing-masing. Kalau mau kembali belajar di sekolahnya, mereka harus menunjukan perubahan karakter dari tadinya buruk menjadi baik. Fokus pelajaran di kelas khusus ini juga berbeda, lebih kepada olahraga, spiritual dan kreatifitas,” kata bupati yang selalu mengenakan iket Sunda tersebut.
Dedi pun memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga agar melakukan pengawasan secara aktif dan berkesinambungan kepada seluruh sekolah di Purwakarta terutama para kepala sekolah. Ia memerintahkan untuk memecat kepala sekolah yang tidak bisa mengubah karakter siswa yang buruk menjadi baik.(*)
Editor : Dicky Zulkifly