Meski unggul secara head to head dengan Arema Cronus, Persib Bandung tetap akan berlaga di final Piala Bhayangkara Cup 2016 dengan kekuatan penuh.
Maung Bandung julukan tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini, akan bertarung di laga final pasca mengalahkan Sriwijaya FC lalu. Persib akan bertarung mati-matian melawan Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (3/4/2016) besok malam.
Persib berangkat dengan kekuatan penuh demi lawan Arema di final. Cukup disayangkan dalam laga impian ini Rachmad Hidayat masih dibekap cedera, namun semua pemain siap tampil di Jakarta.
Bobotoh tak perlu khawatir, sebab Persib bisa berharap banyak pada Hariono, Yanto Basna, dan Yanto Sofyan yang sempat absen di partai semi final kontra Bali United. Ketiga pemain andalan ini akan diturunkan memperkuat serangan Maung Bandung di laga final.
“Rencananya, semua pemain di bawa ke Jakarta,” kata asisten pelatih, Herrie Setiawan, sesudah memimpin latihan di Lapangan PPI, Jumat (1/4/2016) kemarin.
Menurutnya, Atep dan kawan-kawan bertekad membawa pulang trofi ke Bandung. “Kami akan bekerja keras, itu syarat agar mendapat hasil yang maksimal. Insya Allah, juara,” ujar Herrie.
Skuat Maung Bandung, ucapnya, enggan menanggapi komentar kubu Arema yang menilai laga nanti sebagai final ideal.
“Idealnya itu hanya statistik, terserah kalau lawan mau bilang itu ideal atau gimana. Yang terpenting, kami fokus mempersiapkan diri,” katanya. Persib hanya melakoni latihan selama satu jam untuk recovery.
Arema Cronus dan Persib Bandung dikenal sebagai tim raksasa nasional. Laga final di SUGB bakal menjadi bentrok ke-32 kalinya untuk kedua tim.
Artinya, sudah banyak catatan menarik yang mengiringi pertemuan kedua tim. Di antaranya, Persib tercatat lebih unggul atas tim Singo Edan. Dari 31 pertemuan, tim Maung Bandung berhasil menang 15 kali, sedangkan Arema hanya bisa menang dalam 11 laga, serta lima pertandingan berakhir imbang.
Salah satu kekalahan yang paling menyesakkan untuk Arema adalah ketika ditaklukkan Persib, skor 3-2, pada semi-final Indonesia Super League (ISL) 2014. Meski pada akhirnya, Arema mampu membalasnya tiga kali beruntun pada final Inter Island Cup (IIC) 2014, laga uji coba dalam rangka ulang tahun Arema, dan Bali Island Cup 2016.
Kemenangan Arema di IIC 2014 juga bermakna ganda. Selain mendapatkan piala, kemenangan tersebut menghapus kutukan Arema bermain di tempat netral melawan Persib. Mengingat, pada empat laga di tempat netral sebelum IIC, tim asal Malang itu selalu kalah dari Persib.
Di samping itu, bentrok kedua tim juga selalu diwarnai dengan gol. Satu-satunya laga yang berakhir dengan skor kaca mata terjadi pada 19 Desember 2009, dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/10. Total, ada 67 gol yang telah tercipta dari laga penuh gengsi ini. Artinya, rata-rata pertemuan tersebut mampu menciptakan 2,1 gol per pertandingan.(*)
Sumber : Piala Bhayangkara 2016 Editor : Dicky Zulkifly