Kemenpora Gelar Gala Desa dan Liga Pelajar
JAKARTA, headlinejabar.com
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Gala Desa dan Liga Pelajar. Gala Desa merupakan kompetisi olahraga yang dilakukan di 816 desa, 136 kabupaten kota di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Kompetisi ini diikuti oleh masyarakat antar desa dan mempertandingkan enam cabang olahraga, yaitu sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan atletik. Gala Desa mulai bergulir pada Minggu (14/5/2017).
Menpora Imam Nahrawi akan menghadiri langsung pembukaan Gala Desa di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sementara itu program Liga Pelajar diikuti oleh 372 kabupaten kota dari Usia 10 (U-10), U-12, U-14, U-16, dan U-21 untuk mahasiswa. Tahapan final dari Gala Desa dan Liga Pelajar ini juga akan berpuncak di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan Haornas 2017.
Gerakan #AyoOlahraga Menuju Prestasi Olahraga
Olahraga memang seharusnya menjadi bagian penting bagi setiap individu yang hidup di Indonesia dan bukan hanya untuk atlet di tingkat elit saja. Dari pejabat pemerintahan, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, hingga ibu rumah tangga maupun pekerja kantoran, semua berhak untuk memiliki akses untuk bergerak dan berolahraga.
Gowes Pesona Nusantara rencananya akan dilaksanakan dengan rute terpanjang dan memungkinkan untuk memecahan rekor dunia. Sementara kegiatan Gala Desa merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menumbuhkan tingkat kebugaran dan kesehatan masyarakat, disaat yang sama Liga Pelajar digulirkan untuk menjaring bibit bibit potensial sejak usia dini.
Gerakan #AyoOlahraga ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, karena berkaitan dengan bidang kerja lembaga dan kementerian-kementerian lain, diantaranya Kementerian Kesehatan yang mengkampanyekan hidup sehat dengan olahraga murah, Kementerian Pariwisata dengan promosi wisata di setiap daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan promosi budaya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan kampanye hemat energi dan ramah lingkungan melalui bersepeda serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam kampanyenya untuk membangun desa.
Pada 2018 nanti masyarakat Indonesia akan menyambut tamu dari berbagai belahan Asia yang akan berkompetisi pada ajang Asian Games 2018. Akan tetapi, ajang ini jangan sampai hanya berakhir hingga ketika para kontingen pulang ke negaranya masing-masing. Asian Games 2018 juga harus mewariskan semangat berolahraga kepada masyarakat, dan mengubah paradigma bahwa hak untuk berolahraga hanya sekadar untuk para atlet di tingkat elit.
Karena dengan masyarakat yang turun ke lapangan-lapangan-lah maka Indonesia bisa menggaungkan nama di dunia internasional dan membangun kejayaan di bidang olahraga. Tak ada cara yang lainnya.(rls)
EDITOR : DICKY ZULKIFLY