Dua Putera Papua Jalani Seleksi Masuk ASAD Jaya Perkasa, Dedi Mulyadi Terkesan
Foto: Dua Putera Papua Jalani Seleksi Masuk ASAD Jaya Perkasa, Dedi Mulyadi Terkesan
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Dua remaja kelahiran tanah Papua ikut menjalani tes seleksi masuk Akademi ASAD Jaya Perkasa Purwakarta. Mereka adalah Jimmi Julianus Aronggear (14) dan Yoas Julian Abisay (14). Keduanya berasal dari Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Reputasi ASAD Jaya Perkasa berhasil menggoda dua remaja tersebut untuk terbang ke Jawa Barat. Mereka ingin bergabung dengan harapan mampu mengisi skuad Tim Nasional Indonesia. ASAD diketahui menjadi akademi yang royal menyumbangkan pemain untuk timnas.
Pembina ASAD Jaya Perkasa Purwakarta, Dedi Mulyadi mengaku terkesan atas skill sepakbola kedua pemain itu. Ketua Umum KONI Kabupaten Purwakarta itu sudah melihat kepiawaian keduanya mengolah si kulit bundar.
Lapangan ASAD Training Center di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan menjadi saksi talenta muda berbakat milik Papua itu.
“Anak-anak Papua itu berbakat, mereka keren untuk dididik menjadi pemain sepakbola profesional. Apalagi Guru mereka di Papua juga pernah di Timnas. Saya terus terang saja terkesan ya,” kata Dedi di kediamannya. Tepatnya, di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jum’at (21/9/2018).
Sebelum menginjakan kaki di ASAD Center, Jimmi dan Yoas mengasah skill sepakbola di SSB Mansinam FC. Sekolah tersebut diasuh oleh Pelatih Aples Gideon Tecuari, mantan penggawa Tim Nasional Indonesia era Primavera.
Kini sosok yang trengginas memutus serangan lawan di lini belakang itu bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tepatnya, di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat. Waktu luangnya digunakan untuk mentransformasikan skill bermain sepakbola kepada anak-anak Papua.
Eksodus Bibit Muda Menuju ASAD
Sementara itu, manajer ASAD Jaya Perkasa Habib Alwi Hasan Syu’aib mengaku kewalahan menerima eksodus pemain ke akademinya. Tak kurang dari 80 pemain sudah mendaftar untuk menimba skill sepakbola di akademi yang didirikan Tahun 2013 itu.
Mekanisme seleksi pun diputuskan untuk menjaring bibit muda pemain profesional tersebut. Pekan ini, jajaran manajemen akan memutuskan nama-nama pemain baru yang akan belajar di Akademi ASAD Jaya Perkasa.
“ASAD memang sedang memerlukan tambahan pemain. Seiring berjalannya waktu, anak-anak ASAD sudah tumbuh dewasa dan beberapa sudah mencapai usia 18 tahun. Artinya, harus ada pemain baru yang masuk. Saya kaget juga, ini yang daftar sampai 80 calon pemain,” ujarnya.
Terkait Jimi dan Yoas, Habib Alwi mengakui keunggulan skill keduanya. Dia menganalisa, mereka unggul dalam hal kecepatan, teknik dan stamina. Tiga hal ini sangat dibutuhkan oleh pemain sepakbola dalam 90 menit bermain.
“Dua anak itu memang menonjol. Mereka cepat dan luwes saat menggocek bola. Saya seperti melihat Solossa bersaudara (Boaz dan Ortizan) dalam diri mereka,” katanya kagum. (rls/eka)